Tips Mengajarkan Anak Berpuasa, Mulai dari 4 Jam Sampai Magrib

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 20 April 2020 13:34 WIB

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang tua ada yang mulai mengajarkan anaknya berpuasa tahun ini. Puasa di bulan Ramadan adalah hal yang wajib bagi umat Muslim yang sudah baligh atau puber. Jadi, berdasarkan ajaran agama, waktu untuk memulai berpuasa adalah setelah puber. Pada anak laki-laki biasanya pubertas terjadi pada usia 12-16 tahun, sedangkan pada anak perempuan biasanya terjadi pada usia 10-14 tahun.

Meski begitu, beberapa orangtua ingin agar anak belajar berpuasa lebih awal, atau mungkin anak yang mulai bersemangat untuk mulai berpuasa. Secara medis, belum ada data ataupun panduan yang menunjukkan batas aman usia anak untuk mulai berpuasa. Hal yang perlu dipertimbangkan bahwa kebutuhan energi dan nutrisi anak berbeda dengan orang dewasa. Walaupun terlihat lebih kecil dan mungkin aktivitasnya tidak seberat orang dewasa, anak-anak mutlak membutuhkan energi dan nutrisi yang cukup untuk proses tumbuh kembang mereka.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah jumlah glukosa dalam darah. Otak manusia bergantung sepenuhnya pada glukosa yang ada di dalam darah. Pada anak-anak yang berpuasa, harus diwaspadai gejala gula darah yang rendah dan dehidrasi. Gejalanya dapat berupa kelaparan (kadang anak-anak merasakannya sebagai sakit perut), keringat dingin, sakit kepala atau pusing, lemas, pandangan kabur, dan kehilangan kesadaran.

Jika orangtua menemukan gejala di atas pada anak yang berpuasa, segerakan mereka untuk berbuka. Pengawasan dari orangtua sangat penting, mengingat anak seringkali tidak ingin atau sulit mengungkapkan keluhan yang dirasakannya. Untuk membantu anak Anda belajar puasa, berikut beberapa tips untuk mengajari anak berpuasa yang bisa dipraktekkan.

Tips mengajarkan anak mulai berpuasa

1. Perhatikan Lama Puasa
Setelah kita makan, kadar gula darah di dalam tubuh akan meningkat dan bertahan selama kurang lebih 4 jam. Bagi anak-anak yang baru pertama belajar berpuasa, patokan jam ini dapat dipakai untuk menentukan jam berbukanya, yaitu 4 jam setelah sahur. Jika sudah terbiasa, waktu puasa bisa diperlama hingga 6-8 jam, baru kemudian puasa penuh hingga Maghrib.

Advertising
Advertising

2. Pilih Jenis Makanan yang Sesuai
Pastikan nutrisi anak tetap tercukupi. Saat sahur, pilih makanan yang mengenyangkan dengan indeks glikemik yang rendah, seperti beras merah, ubi, singkong, kacang hijau, sayur-sayuran, dan buah. Saat berbuka, pilih makanan yang dapat meningkatkan kadar gula dengan cepat, misalnya kurma, air jeruk, semangka, nasi, atau roti.

Pastikan asupan protein, sayur, dan buah si kecil tetap terpenuhi. Di bulan puasa, umumnya banyak disajikan makanan dengan kadar gula tinggi, seperti berbagai macam es buah, kolak, aneka jajanan. Pastikan anak tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula.

3. Perbanyak Minum Air Putih
Kadar air di dalam tubuh anak-anak lebih besar dari orang dewasa. Pastikan anak-anak minum air yang cukup dari waktu berbuka sampai waktu sahur. Tambah asupan cairannya dengan memberi makan yang mengandung banyak air, seperti sayur dan buah, atau dalam bentuk makanan berkuah. Dengan memperbanyak minum air putih, anak bisa terhindar dari dehidrasi.

4. Kurangi Aktivitas Fisik
Umumnya anak-anak tidak bisa diam dan banyak berkeringat. Jika terlalu aktif dan banyak berkeringat, terutama dalam cuaca yang panas, risiko anak untuk mengalami dehidrasi lebih besar. Biarkan anak Anda tetap beraktivitas ringan di dalam ruangan. Hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari, tetapi anak tetap dapat bermain di luar pada sore hari menjelang berbuka.

SEHATQ

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

4 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

4 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

7 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

8 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya