Awas Corona, Hindari 6 Kebiasaan yang Menurunkan Kekebalan Tubuh

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 1 April 2020 21:10 WIB

Ilustrasi perempuan stres/depresi. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona yang begitu masif di musim hujan, Anda dituntut memiliki kekebalan tubuh yang prima agar tetap sehat. Sayangnya, beberapa kebiasaan sehari-hari tanpa diketahui bisa melemahkan kekebalan tubuh sehingga Anda berisiko sakit.

Apakah Anda merokok, malas olahraga, atau sering mengonsumsi makanan olahan? Berikut adalah tujuh kebiasaan sehari-hari yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda, seperti dilansir Times of India, Rabu, 1 April 2020.

1. Sering mengonsumsi makanan olahan
Pola makan yang kaya akan karbohidrat olahan, ditambah gula dan garam dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Makanan olahan menyerang bakteri baik di usus Anda, membuat usus Anda rentan terhadap bakteri jahat.

Satu sendok gula buatan atau soda sesekali tidak memang tidak meningkatkan risiko seseorang terserang flu, tetapi jika Anda mengonsumsinya secara teratur, itu dapat mengurangi sistem kekebalan Anda.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada Maret 2020 dan diterbitkan dalam Science Translational Medicine, makan diet tinggi garam dapat merusak neutrofil, kemampuan untuk membunuh bakteri dalam tubuh.

Vitamin D dan serat larut mengaktifkan sel T yang melawan infeksi. Jadi, masukkan bawang, bawang putih, dan jahe dalam daftar makanan Anda untuk meningkatkan kekebalan.

Advertising
Advertising

2. Stres
Stres memiliki dampak langsung pada fungsi sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi yang dilakukan pada bulan April 2012 dan diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences menemukan bahwa orang yang mengalami stres kronis berisiko lebih besar mengalami flu setelah terkena virus.

Ini terjadi karena ketika Anda stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin, yang menurunkan fagosit dan limfosit. Berkurangnya jumlah sel darah putih ini membuat tubuh Anda lebih sulit untuk melawan virus dan bakteri.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Clinical Psychological Science telah mengaitkan pola pikir positif dan welas asih dengan sistem kekebalan yang lebih kuat.

Tiga cara mudah untuk meningkatkan cinta-diri - bermeditasi, ucapkan terima kasih, dan sisihkan waktu setiap hari untuk kegiatan yang membawa Anda kegembiraan.

3. Kurang tidur
Anda disarankan tidur 7-8 jam sehari. Kebiasaan kurang tidur dapat mengurangi sistem kekebalan Anda. Saat Anda tidur, tubuh melepaskan sitokin, protein yang melindungi tubuh dari infeksi dan peradangan. Jika Anda tidak tidur, tubuh Anda tidak dapat memproduksi cukup sitokin, yang dapat mempersulit sistem kekebalan Anda untuk melawan bakteri dan virus.

Jika Anda sulit tidur, siapkan setidaknya delapan hingga 10 jam di tempat tidur. Jangan menggunakan alat elektronik sebelum tidur karena dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda, yang dapat menekan hormon melatonin yang merangsang tidur.

4. Minum alkohol berlebihan
Minum alkohol secara teratur dapat merusak sistem kekebalan Anda. Minuman ini mengganggu mikroba usus Anda, ekosistem mikroorganisme yang hidup di usus kita yang memainkan peran penting untuk sistem kekebalan tubuh Anda.

Alkohol mengganggu keseimbangan antara bakteri sehat dan tidak sehat di usus Anda. Minuman ini menghilangkan bakteri sehat, yang membuat lebih banyak bakteri jahat masuk ke aliran darah Anda yang dapat menyebabkan peradangan hati Anda.

Hati yang meradang dapat membuat masalah dalam membersihkan tubuh Anda dari racun lingkungan, termasuk antigen yang dapat membuat Anda sakit.

Meskipun, alkohol dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh, sejumlah ahli mengatakan seseorang aman jika hanya minum secukupnya. Ini berarti, satu minuman per hari untuk wanita dan hingga dua minuman per hari untuk pria, menurut US Department of Health and Human Services. Namun, akan lebih baik tidak minum alkohol dengan cara apa pun.

5. Merokok
Tembakau yang dikonsumsi dalam bentuk apa pun mempengaruhi lapisan mukosa saluran pernapasan Anda. Merokok membuat tubuh Anda memproduksi lendir yang berlebihan, yang mempersempit saluran udara Anda dan membuat paru-paru Anda lebih sulit untuk membersihkan racun.

Ketika tubuh Anda bekerja dua kali untuk menghilangkan bahan kimia yang dikeluarkan oleh tembakau, kemampuannya untuk melawan infeksi terganggu. Selain itu, merokok juga mengurangi antioksidan dalam darah Anda. Satu-satunya perbaikan untuk ini adalah menjauhkan diri dari rokok.

6. Tidak olahraga teratur
Punya jadwal latihan rutin tapi sering melewatkannya? Jangan kaget jika Anda akhirnya meler dan bersin. Menurut ulasan yang diterbitkan dalam Frontiers of Immunology, berolahraga secara teratur meningkatkan imunitas.

Olahraga meningkatkan antibodi dan sel darah putih, yang memungkinkan tubuh Anda untuk melawan infeksi secara efektif.

Olahraga di gym atau berjalan-jalan saja dapat membantu menjauhkan hormon stres yang berbahaya. Berolahraga memperlambat pelepasan kortisol dan adrenalin dalam tubuh Anda, melindungi Anda dari penyakit bakteri dan virus.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC Amerika Serikat, seseorang harus berolahraga 150 menit aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas intens seminggu.

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

3 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

5 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

6 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

10 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

10 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

14 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya