Tips Menyiapkan Dana Darurat Selama Pandemi Virus Corona

Editor

Mila Novita

Jumat, 27 Maret 2020 06:40 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan. Mommysdiary.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menetapkan masa tanggap darurat pandemi virus corona hingga 29 Mei 2020. Pamerintah juga telah mengimbau masyarakat beraktivitas di rumah untuk mencegah coronavirus disease atau COVID-19 sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Sebagai upaya preventif dalam menyikapi kebijakan ini, masyarakat harus bisa mempersiapkan diri dengan pintar dan efisien baik dari segi materi maupun finansial.

Co-Founder and Vice-CEO Jouska Indonesia Farah Dini Novita mengatakan dalam menghadapi situasi yang tidak bisa dikontrol dan tidak tahu kapan berakhir seperti sekarang, salah satu langkah paling penting untuk diperhatikan adalah untuk memiliki anggaran keuangan yang baik.

Dengan begitu, lanjut Farah masyarakat akan lebih bijak dalam mengatur pengeluaran yang dilakukan, termasuk dalam membeli kebutuhan seperlunya dan tidak melakukan panic buying.

"Nah sebelum, mengalokasikan dana darurat kita harus tahu dulu pengeluaran primer. Masalahnya zaman sekarang sudah jarang melakukan pencatatan pengeluaran. Sekarang bisa jadi waktu yang tepat memulainya," ucap Farah dalam bincang-bincang online dengan tema Bijak finansial dengan Tips Belanja dari Rumah yang digelar Shopee, Kamis 26 Maret 2020.

Advertising
Advertising

Farah mengimbau agar mencatat kebutuhan primer. Ini penting kalau beberapa hari tanpa penghasilan tetapi ada yang harus keluar dananya. "Di masa pandemi seperti saat ini, alokasi dana operasional bisa dialihkan untuk dana darurat," ucapnya.

Setelah kebutuhan beberapa hari ke depan, di masa pandemi virus corona sudah tercukupi, baru bisa fokus pada pembayaran ke pihak ketiga (cicilan).

Jouska tak lupa membagikan tips strategi menyiapkan dana darurat yang bisa Anda simak berikut ini.

1. Penilaian terhadap profil risiko

Proses untuk mengetahui seberapa besar potensi risiko yang kita miliki untuk membantu membuat strategi pencapaian goals.

"Untuk mengukur hal ini dapat melihat beberapa aspek seperti: usia, jenis pekerjaan, status pernikahan, jumlah tanggungan, dan pengalaman investasi," ucapnya.

2. Update posisi aset dan utang

Setiap orang ingin menjadi kaya, kekayaan seseorang dapat diukur dari kekayaan bersih yang dimiliki (total aset dikurangi total utang). Aset meliputi aset lancar, aset investasi, dan aset guna. Sementara utang terbagi menjadi dua berdasarkan jatuh temponya jangka pendek dan jangka panjang.

3. Catat pola pengeluaran

Untuk menambah kekayaan bersih, setiap orang perlu mengatur pola pengeluarannya karena total penghasilan dikurangi total pengeluaran merupakan sejumlah dana yang menjadi tabungan dan investasi yang nantinya akan menambah total kekayaan bersih. Pengeluaran dibagi menjadi empat pos yaitu primer, kewajiban, sekunder dan tabungan/investasi.

4. Ketahui tujuan keuangan

Tiga langkah di atas tidak akan berguna bila tidak ada tujuan keuangan yang jelas. Tujuan keuangan dibagi menjadi dua yang sifatnya wajib dan tambahan. dalam membuat tujuan perlu diperhatikan berapa jumlah yang ingin dicapai dan berapa lama target untuk mencapainya.

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

5 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

8 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

13 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

13 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

13 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

13 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

15 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

15 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

15 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

16 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya