Teman Tak Mau Social Distancing, Ingatkan 5 Hal Ini

Senin, 23 Maret 2020 15:30 WIB

Sejumlah penumpang duduk di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 21 Maret 2021. PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) telah melakukan penambahan dua rangkaian KRL Bogor ke Jakarta dalam sehari untuk mendukung kesadaran masyarakat untuk menjaga jarak ('social distancing') dan menghindari kerumunan orang di transportasi publik sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 terutama di dalam kereta. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Terlepas dari kenyataan bahwa Presiden Joko Widodo, Pemerintah Provinsi dan Organisasi Kesehatan Dunia telah mendesak orang untuk tinggal di rumah, Anda mungkin mengetahui ada seseorang yang menolak berlatih social distancing selama pandemi virus corona.

Melansir laman Bustle Senin 23 Maret 2020, Psikoterapis Jeffrey Rubin menyarankan untuk mencari tahu apa yang penting bagi orang yang Anda ajak bicara, dan memberi argumen Anda untuk kepentingan mereka. "Dengar dan cari apa yang dihargai orang itu dan kemudian bantu mereka melihat bagaimana coronavirus bisa membahayakan. Lakukan secara personal buka melalui perang media sosial," kata Rubin.

Berikut cara berargumen dengan teman Anda yang tidak menganggap serius desakan kerja di rumah dan social distancing

1. Virus corona tidak membuat orang yang lebih muda sakit
Kenyataannya adalah bahwa kita semua berisiko tertular dan atau menyebarkan corona. Meskipun orang yang berusia di atas 60 tahun atau memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya paling terpengaruh oleh virus, orang-orang yang masih muda juga dapat terpengaruh dan menularkan penyakit ini kepada orang lain tanpa menyadarinya.

Direktur jenderal kesehatan Prancis, Jerome Salomon, mengatakan kepada CNN pada 15 Maret bahwa dari 300 kasus serius dalam perawatan intensif di Prancis, lebih dari 50 persen orang berusia di bawah 60 tahun. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh JAMA, seperempat dari kasus corona paling serius di Italia juga terjadi pada orang dewasa di bawah 50 tahun. Di California, ada lebih dari 180 kasus yang terdeteksi pada pasien berusia di atas 64 tahun, dibandingkan lebih dari 390 kasus untuk pasien di bawah usia 64 tahun.

2. Jika Anda tidak sakit, Anda tidak dapat menyebarkan corona
Menurut Dewan Penasihat Medis Nutrisi Persona Lou Malinow mudah untuk melihat seseorang dan mengetahui apakah mereka tertuular, maka akan mudah untuk menghindari kontak langsung. "Sebagian besar dari mereka yang menularkan virus ke orang lain tidak memiliki gejala atau hanya gejala yang sangat kecil," ucapnya.

Advertising
Advertising

Profesor di Sekolah Kedokteran Vanderbilt University dan penasihat CDC William Schaffner mengatakan bahwa orang yang terinfeksi tanpa gejala sebenarnya adalah salah satu kontributor terbesar untuk jangkauan wabah corona.

Sebuah studi baru dari University of Massachusetts Amherst, menghitung bahwa masa inkubasi rata-rata untuk COVID-19 hanya lebih dari lima hari dan bahwa 97,5% orang yang mengembangkan gejala akan melakukannya dalam 11,5 hari infeksi.

Ahli penyakit dalam dan ahli pencernaan yang berbasis di New York, Niket Sonpal mengatakan kepada Bustle bahwa semakin cepat kita menjauhkan diri kita selama beberapa minggu ke depan, semakin cepat kurva curam dari kasus baru turun mendatar.

3. Membatalkan liburan karena virus corona
Menurut Pusat Studi Neuroekonomi Paul J. Zak mengatakan secara biologis pembawa virus corona yang tidak menunjukkan gejala dapat menginfeksi orang lain, tanpa disadari. "Selama perjalanan, orang-orang berkumpul di restoran, pantai, dan kolam renang, yang semuanya mempercepat efek ini," kata Dr. Zak kepada Bustle.

Menolak untuk membatalkan liburan itu karena Anda "berusaha membantu perekonomian" bukanlah alasan. "Ekonomi tumbuh dan sedikit orang yang berlibur tidak akan berpengaruh pada ekonomi secara keseluruhan," kata Dr. Zak. Jika Anda menjaga kesehatan Anda sekarang, Anda akan memiliki banyak peluang untuk melihat dunia ketika kita pulih dari pandemi ini.

4. Tidak menyerah pada ketakutan
Sebenarnya, dalam hal ini Anda harus menyerah pada ketakutan rasional. Menurut Dr Rubin, Anda harus memiliki perspektif dan menemukan garis antara kehati-hatian dan kepanikan yang tidak rasional.

Banyak tenaga medis dan dokter di rumah sakit telah meminta orang untuk tinggal di rumah karena mereka sudah bekerja berjam-jam dan mempertaruhkan kesehatan mereka sendiri untuk merawat orang lain.

Dr. Sonpal menekankan bahwa ada peningkatan kasus orang yang lebih muda dan sangat bugar telah terinfeksi covid-19. Salah satu alasannya adalah kaum muda menggunakan vape atau E-rokok, yang dapat meningkatkan risiko infeksi corons yang parah.

5. Anda akan tinggal di rumah ketika situasi semakin buruk
Jika Anda mengabaikan peringatan dan rekomendasi, Anda bisa berisiko terpapar virus corona dan menularkan kepada orang lain. Menurut Dr. Rubin, mentalitas semacam itu sebenarnya merupakan tanda ketakutan dan penyangkalan, meskipun itu hanya terlihat seperti kecerobohan.

"Daripada merasa takut, beberapa orang ingin meminimalkan ancaman," Dr Rubin menjelaskan, menunjukkan bahwa jika lebih sulit untuk menangani perasaan Anda, Anda mungkin mencoba untuk mengatasinya," kata Rubin.

Jika Anda masih muda dan berisiko minim, tinggal di rumah dan berlatih menjaga jarak sosial adalah cara terbaik untuk masa depan yang melibatkan perjalanan dan kesenangan lainnya.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

53 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

59 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

8 Oktober 2023

Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

Presiden Jokowi, mengatakan Indonesia dinilai sebagai satu di antara lima negara di dunia yang berhasil menangani virus corona dan pulihkan ekonomi

Baca Selengkapnya