Adakah Perbedaan Corona pada Anak dan Dewasa? Ini Kata Ahli

Selasa, 17 Maret 2020 13:36 WIB

Petugas medis melakukan senam bersama pasien anak-anak yang terjangkit virus Corona di salah satu rumah sakit di Wuhan, Cina, 1 Maret 2020. Sekelompok petugas medis bahkan mengambil jam kerja ekstra untuk berolahraga hingga belajar bersama pasien anak. Youtube

TEMPO.CO, Jakarta - Infeksi virus corona COVID-19 diketahui menyerang dua balita di Indonesia. Sebab itu Perwakilan Unit Kerja Koordinasi atau UKK Respirologi Anak IDAI, Dr. Darmawan B. Setyanto menyatakan butuh penanganan khusus untuk anak yang terjangkit virus corona, termasuk kawalan spesialis anak untuk pasien anak.

Darmawan menjelaskan infeksi penyakit ini mirip dengan selesma atau common cold dengan gejala seperti batuk, pilek, dan demam sehingga menyulitkan dokter untuk dapat mengetahui diagnosis pasti COVID-19 tanpa adanya kejelasan sumber penularan. Gejala pada anak sama dengan orang dewasa, termasuk gejala dari hari ke hari. Mulai dari demam, nasfsu makan turun, badan pegal, rewel, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan suara napas.

"Kalau kena ke paru-paru menjadi sesak sama dengan orang dewasa. Nah bedanya kalau anak kecil yang belum bisa bicara jadi rewel atau malah tidak dirasa," papar Darmawan dalam konferensi pers online IDAI di Jakarta, Senin 16 Maret 2020. Selain itu, gejala COVID-19 pada anak tidak selalu diawali dengan demam. Sekitar 30-40 persen tidak selengkap pasien dewasa.

Lebih lanjut Darmawan menjelaskan, secara umum virus corona menyerang sistem pernapasan yang terdiri dari 2 bagian, saluran dari hidung atau trakea (tabung pernafasan) dan bronkus (cabang batang tenggorokan). Diketahui, virus corona bisa menyerang keduanya baik saluran pernafasan dan paru-paru. Kalau menyerang saluran pernafasan mengakibatkan selesma dan common cold. Sementara jika menyerang paru bisa terkena pneumonia yang berakibat fatal.

"Penyakit infeksi di saluran nafas ini berpotensi menular lebih cepat karena semua bernafas. Percikan dari bersin atau batuk bisa mengkontaminasi. Jika orang memegang kena maka bisa masuk ke permukaan dalam tubuh kita. Kulit tidak bisa ditembus oleh virus tapi melalui mukosa lewat mata, mulut, dan hidung mudah ditembus," papar Darmawan. Sebab itu, sangat penting menjaga jarak sejauh 1 meter dengan orang lain.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

5 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

5 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

5 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

10 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya