Upaya Kemenko PMK Cegah Kekerasan Perempuan, Kembali ke Keluarga

Senin, 9 Maret 2020 08:05 WIB

Peserta memasang spanduk di pagar Jembatan Penyeberangan Orang pada peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day saat Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 8 Maret 2020. Peringatan ini digelar di sejumlah daerah di Indonesia dan di dunia. TEMPO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Data kekerasan terhadap perempuan di Indonesia terus meningkat selama lebih dari satu dekade terakhir. Selama 12 tahun, kekerasan terhadap perempuan meningkat sebanyak 792 persen atau delapan kali lipat.

Komisioner Komnas Perempuan, Mariana Amiruddin mengatakan dapat diartikan bahwa dalam situasi yang sebenarnya, kondisi perempuan di Indonesia jauh mengalami kehidupan yang tidak aman. Catatan memprihatinkan terhadap anak khususnya anak perempuan melonjak sebanyak 2.341 kasus, tahun sebelumnya meningkat sebanyak 1.417 kasus dari kenaikan tahun lalu sebanyak 65 persen.

"Kenaikan 65 persen kekerasan terhadap anak perempuan menjadi pertanyaan besar bagi Komnas Perempuan," kata Mariana dalam Catatan Tahunan 2020 Komnas Perempuan di Jakarta Jumat, 6 Februari 2020.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK, Ghafur Dharmaputra menanggapi jika persoalan kekerasan yang dialami anak dan perempuan menjadi prioritas pihaknya.

Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK, Ghafur Dharmaputra usai ditemui di acara Catatan Tahunan Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan di Jakarta, Jumat 6 Maret 2020 (TEMPO/Eka Wahyu Pramita)

Advertising
Advertising

"Catatan dari Komnas Perempuan akan menjadi data kami untuk memprioritaskan kekerasan yang dialami oleh anak dan perempuan," ucap Ghafur usai ditemui di acara Catatan Tahunan Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan.

Ghafur menambahkan pihaknya telah mempunyai beberapa aksi untuk mencegah semakin banyaknya angka kekerasan. Salah satunya meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak. Selama ini menurut Ghafur komunikasi antara anak dan orang tua terhalang oleh gawai masing-masing. "Gerakan kembali ke meja makan yang kami gagas ditujukan untuk semua keluarga. Jadi ada alokasi khusus waktu agar antara orang tua dengan anak bisa berkumpul di meja makan," ucap Ghafur.

Selain makan bersama, lanjut Ghafur tetapi ada momen-momen kebersamaan orang tua bicara lebih akrab dengan anak. "Kalau dibiasakan anak akan punya kebiasaan cerita dan minta pandangan terhadap orang tua mereka," ucapnya.

Sementara itu dalam ranah lainnya, Kemenko PMK juga bekerja sama dengan berbagai sektor dan lembaga. Salah satunya dengan BKKBN yang banyak mengulas masalah keluarga lebih detail dan tepat sasaran.

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

1 jam lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

3 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

3 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

4 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

6 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

8 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

8 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

9 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya