Benarkah Jabat Tangan Berisiko Tertular Virus Corona?

Rabu, 4 Maret 2020 12:00 WIB

Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer, menolak jabat tangan Kanselir Angela Markel saat rapat pada Senin, 2 Maret 2020, karena takut tertular virus Corona.[En24 News]

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring kasus infeksi virus corona baru atau COVID-19 di berbagai belahan dunia, kebiasaan di masyarakat pun perlahan mulai diubah, setidaknya hingga kasus infeksi bisa teratasi. Sejumlah kebiasaan ini antara lain: berjabat tangan, salaman menggunakan pipi, pelukan hingga penggunaan sedotan.

Atlet cricket dari Inggris mengubah gaya salaman setelah beredar keterangan virus Corona (COVID-19) bisa ditularkan lewat salaman. Sebagai gantinya, mereka melakukan fist bump atau bersalaman dengan saling meninjukan kepalan tangan. Sedangkan di kalangan pejabat, Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer menolak jabat tangan Kanselir Angela Merkel sebelum memulai rapat karena takut tertular virus Corona atau COVID-19.

Para ahli kesehatan merekomendasikan menghindari berjabat tangan sebagai cara untuk mencegah penyebaran virus Corona. Imbauan tersebut juga dikatakan oleh DR Dr Herni Suprapti MKes, sebab virus corona bisa menyebar karena penularan kontak secara langsung. "Poinnya ada pada kontak fisik atau skin to skin contact, jika tidak kontak fisik tidak menulari," ucap Herni saar dihubungi Tempo.co, Senin 2 Maret 2020.

Herni menjelaskan lebih lanjut, yang perlu dipahami aalah mencegah penyebaran virus. Virus ditularkan dari orang ke orang lain melalui mulut, hidung, cairan di mata. Virus berbeda dengan bakteri yang bisa hidup sendiri atau mandiri.

"Virus perlu 'host' atau tumpangan makhluk hidup, bisa manusia, hewan, atau tumbuhan. Jadi virus tidak bisa hidup bila menclok di benda mati misalnya hape atau benda mati lainnya," ucap Doktor dari Farmakogenetik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Advertising
Advertising

Herni Suprati menambahkan sejak dulu sebenarnya pernah mengimbau bahwa kalau tidak penting-penting sekali lebih baik tidak usah semua orang diajak salaman. "Salaman selain berpotensi penularan virus juga terdapat kuman yang kita tidak tahu," ujar wanita yang berusia 66 tahun ini.

Meski demikian, dokter yang praktik di Gleneagles Surabaya ini tidak melarang jabat tangan. Tindakan jabat tangan merupakan salah satu standar sosial pertemuan, tapi saat momen wabah virus seperti ini sebaiknya dihindari dulu.

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

24 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

25 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

29 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

30 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

32 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

33 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

33 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

35 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

36 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya