Skull Breaker Challenge Meresahkan, Ini Langkah Pencegahan Menteri Bintang Puspayoga

Selasa, 18 Februari 2020 08:00 WIB

Ilustrasi Tiktok challenge skullbreaker. Antaranews

TEMPO.CO, Jakarta - Skull Breaker Challenge telah menjadi sorotan dan perbincangan banyak pihak. Video yang awalnya beredar dari negara Amerika Selatan kini telah banyak diakses oleh para pengguna sosial media di Indonesia.

Tantangan berbahaya, yang beredar di aplikasi media sosial berbagi video TikTok ini melibatkan tiga orang. Dua orang melompat ke udara dan yang ketiga berdiri di antara mereka. Ketika orang ketiga melompat, dua lainnya menendang kaki orang itu, membuat pelompat tengah jatuh.

Tujuan dari tantangan aneh adalah untuk membuat orang di tengah jatuh di punggungnya dan bisa menyebabkan cedera serius dan seperti namanya. Namun juga dapat menyebabkan cedera kepala parah. Banyak orang, terutama remaja, telah menjadi mangsa tren baru ini dan beberapa telah terluka.

Namun banyak orang yang peduli di media sosial berbagi video tentang tantangan yang memperingatkan semua orang terhadap tren yang berbahaya itu. Dalam salah satu video, seorang korban tampaknya telah kehilangan kesadaran setelah jatuh. Laporan berita yang mengutip para ahli dan dokter melalui laman NDTV, Senin 17 Februari mengatakan bahwa jatuhnya korban dapat mematahkan setiap tulang dalam tubuh atau terlepas dan juga bahaya gegar otak.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga usai ditemui di acara konferensi pers Kasus Kekerasan dan Eksploitasi terhadap Anak yang digelar Kementerian KPPPA di Jakarta, Senin 17 Februari 2020 (TEMPO/Eka Wahyu Pramita)

Advertising
Advertising

Sementara itu, menanggapi dampak skullbreaker challenge yang sangat berbahaya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan dengan tegas jika pihaknya tidak tinggal diam dan telah melakukan langkah antisipasi serta pencegahan.

"Oh iya, jadi soal challenge yang berbahaya itu sebenarnya sudah kita sudah kami infokan melalui beberapa whatsapp group terkait bahayanya jika ikut-ikutan," ucap Menteri Bintang usai ditemui di konferensi pers kasus Kekerasan dan Eksploitasi terhadap Anak yang digelar Kementerian PPPA di Jakarta, Senin 17 Februari 2020.

Menteri Bintang sangat menyayangkan sekali kejadian yang tersebar di media sosial dan melibatkan remaja atau anak-anak. "Dari pihak kami melalui Deputi terkait sudah mengomunikasikan dengan Kominfo, terkait dengan mem-protect bebasnya video tersebut agar segera ditindaklanjuti dan tidak sampai menyebar," pungkas Menteri Bintang Puspayoga.

Berita terkait

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

11 jam lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

6 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

8 hari lalu

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

8 hari lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

10 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

12 hari lalu

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

Aplikasi TikTok bisa dibanned karena beberapa alasan, seperti kesalahan konten. Berikut ini cara mengembalikan akun TikTok yang ditangguhkan.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

13 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

13 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

13 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

14 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya