Kenali Gejala Penyakit Kawasaki yang Diidap Anak Selvi Kitty

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 2 Februari 2020 05:45 WIB

Selvi Kitty menemai putranya, Abizard Kavin Suseno, saat dirawat di rumah sakit karena penyakit Kawasaki pada pertengahan Januari 2020. (Instagram @selvikitty)

TEMPO.CO, Jakarta - Selvi Kitty menceritakan bahwa putranya, Abizard Kavin Suseno, didiagnosis mengidap penyakit Kawasaki pada pertengahan Januari lalu. Abizard harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari dan menjalani rawat jalan hingga pertengahan Februari 2020.

Menurut Selvi, penyakit itu diketahui setelah putra yang dilahirkannya pada 18 Februari 2019 itu mengalami demam tinggi selama 5 hari. “Mata merah, lidah memerah sampai bibir juga memerah. Demam udah lima hari nggak turun-turun sampai 40 derajat (Celcius),” ujar Selvi di acaranya Rumpi yang dipandu Feni Rose di Tans TV, Jumat, 31 Januari 2020.

Penyakit Kawasaki tergolong langka, sebagian besar masyarakat belum mengenalnya. Selvi Kitty pun mengaku baru mengetahui penyakit ini setelah anaknya didiagnosis. “Ternyata itu virus baru dan menyerang anak laki-laki-laki di bawah lima tahun,” kata dia.

Advertising
Advertising

Apa sebenarnya penyakit Kawasaki? Dilansir dari Sehatq, penyakit kawasaki disebut juga sindrom limfe mukokutan karena berdampak pada nodus limfa, kulit dan membran mukus yang ada di dalam mulut, hidung, serta tenggorokan.

Penyakit ini berupa peradangan pada dinding arteri yang berukuran sedang di sepanjang tubuh, umumnya terjadi pada anak-anak. Peradangan cenderung berdampak pada arteri jantung, yang mensuplai darah ke otot jantung. Para ilmuwan percaya bahwa penyakit ini tidak menular.

Hingga kini penyebab Penyakit Kawasaki belum diketahui. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa penyakit berhubungan dengan bakteri, virus, maupun faktor lingkungan lain. Meski demikian, belum ada pembuktian terhadap hal ini. Lebih lanjut, beberapa jenis gen dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit Kawasaki.

Seperti yang dialami anak Selvi Kitty, tanda dari penyakit kawasaki antara lain demam tinggi dan kulit terkelupas, yang kondisinya dapat membahayakan. Penyakit Kawasaki biasanya dapat diobati dan kebanyakkan anak sembuh tanpa masalah yang serius.

Selain demam, gejala dari penyakit kawasaki biasanya muncul dalam tiga fase.

Fase 1

- Demam dengan suhu lebih dari 39 derajat Celcius dan berlangsung selama lebih dari 3 hari
- Mata merah
- Ruam pada bagian tubuh dan area kelamin
- Kulit merah, kering, bibir pecah-pecah dan memerah, bengkak pada lidah
- Bengkak, kulit merah pada telapak tangan dan tumit
- Nodus limfa (node limfe) yang membengkak pada leher dan area lain
- Suka marah-marah

Fase 2
- Kulit yang mengelupas pada tangan dan kaki, terutama ujung jari tangan dan kaki, biasanya dalam bentuk yang besar
- Nyeri sendi
- Diare
- Muntah
- Nyeri pada daerah perut

Fase 3
Dalam fase ketiga, tanda dan gejala akan memudar, kecuali jika komplikasi berkembang. Kondisi ini bisa memakan waktu 8 minggu sebelum pulih.

SEHATQ | YOUTUBE



Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

4 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

5 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

6 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

6 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

7 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya