Tips Mencegah Infeksi Virus Corona, Perhatikan Kebersihan dan Pernapasan

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 22 Januari 2020 05:55 WIB

Ilustrasi virus corona. Sumber: wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona adalah jenis virus yang pada tahun 2003 lalu, pernah menyebabkan munculnya wabah severe acute respiratory infection (SARS) di dunia. Virus ini pertama kali teridentifikasi menyebar di daerah Wuhan, China akhir tahun 2019 lalu dan hingga saat ini, terus menyebar ke negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Semua yang positif terinfeksi virus corona di negara-negara tersebut, tercatat pernah melakukan perjalanan ke Wuhan sebelum gejala muncul.

Kemunculan penyakit misterius di daerah Wuhan, Tiongkok, sejak awal tahun ini membuat banyak orang khawatir. Sebab selain kemunculannya yang cepat dan tiba-tiba, penyakit ini belum diketahui penyebab dan cara menyembuhkannya. Orang yang tertular disebut mengalami serangkaian gejala mirip Pneumonia, yaitu sesak napas, batuk, demam, serta gangguan pernapasan lainnya.

Setelah diteliti, wabah penyakit tersebut disebabkan oleh virus corona, virus yang masih satu jenis dengan penyebab penyakit SARS dan Middle-East respiratory syndrome (MERS). Hanya saja, virus corona yang menyebar di Wuhan memiliki ciri berbeda dari virus corona lain yang pernah teridentifikasi. Virus ini adalah virus corona jenis baru.

Karena masih baru, para ahli belum tahu betul pola penularan penyakit ini. Awalnya, virus corona ini disebut tidak bisa menular antarmanusia dan hanya bisa menular dari hewan ke manusia. Namun baru-baru ini, para ilmuwan menemukan fakta baru, yaitu ternyata penyakit ini bisa menyebar antar-manusia.

Fakta ini terungkap setelah ada pasien baru yang terinfeksi virus corona, padahal sebelumnya tidak pernah mengunjungi kota Wuhan. Ia mengalami penularan dari kerabat yang baru-baru ini kembali dari daerah tempat wabah tersebut terjadi.

Advertising
Advertising

Semula, virus corona tercatat menginfeksi puluhan orang. Saat ini, jumlah yang tertular infeksi virus corona sudah lebih dari 200 orang. Tidak hanya terjadi di satu negara, infeksi ini juga menyebar ke berbagai negara dan tidak menutup kemungkinan, Indonesia juga akan terkena.

Sebenarnya, sudah ada vaksin yang dianggap efektif mencegah infeksi saluran pernapasan seperti penumonia, yaitu vaksin PCV, vaksin pneumokokus PPSV23 dan vaksin Haemophilus influenzae type B (Hib). Namun sayangnya, karena virus yang berkembang di Wuhan merupakan virus corona jenis baru, belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegahnya.

Sebagai pencegahan,Perhimpunan Dokter Paru Indonesia atau (PDPI) telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat melakukan langkah-langkah ini:

- Selalu jaga kebersihan tangan, terutama sebelum memegang mulut, hidung, mata, serta setelah memegang sesuatu di tempat umum.
- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setidaknya selama 20 detik lalu bilas.
- Saat mengeringkan tangan, gunakan handuk atau kertas tisu sekali pakai.
- Apabila tidak ada fasilitas untuk cuci tangan, gunakan sabun cuci tangan atau hand sanitizer yang memiliki kandungan alkohol 70-80 persen.
- Pastikan menutup mulut ketika batuk dan bersin.
- Apabila gejala gangguan pernapasan mulai muncul, segera berobat ke dokter, serta menggunakan masker saat mengunjungi fasilitas kesehatan.

Bagi Anda yang berencana mengunjungi negara lain maupun wilayah yang terbukti sedang mengalami wabah virus corona, PDPI mengimbau untuk:

- Tidak menyentuh burung dan hewan lainnya.
- Tidak mengunjungi pasar atau toko buah, peternakan, maupun pasar yang menjual hewan hidup.
- Tidak melakukan kontak langsung dengan individu yang sedang merasakan gejala infeksi saluran pernapasan.
- Mematuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
- Segera mengunjungi fasilitas kesehatan setempat dengan menggunakan masker, apabila sedang berada di dearah terjadinya wabah dan Anda mulai merasa tidak enak badan disertai dengan demam atau batuk.
- Segera mengunjungi dokter dan menggunakan masker saat bepergian, jika setelah kembali dari daerah wabah, Anda merasa tidak enak badan disertai demam atau gejala lain. Pemakaian masker saat bepergian penting untuk mencegah penyebaran virus melalui udara.

Meski saat ini belum ada laporan mengenai infeksi virus corona di Indonesia, tidak ada salahnya jika Anda tetap waspada terhadap penyakit ini. Sebab, para ahli memperkirakan jumlah penderita yang terinfeksi virus ini akan meningkat menjelang datangnya Tahun Baru Imlek. Sebab, akan ada banyak sekali pengunjung yang datang ke negara tersebut.

SEHATQ

Berita terkait

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

6 hari lalu

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

Berikut barang yang biasa jadi sumber bau tak sedap di rumah dan cara mengatasinya agar Anda tak malu bila ada kerabat berkunjung.

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

20 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

45 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

46 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

48 hari lalu

Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

51 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Pacar Tamara Tyasmara Berdalih Benamkan Kepala Dante 12 Kali untuk Latihan Pernapasan

12 Februari 2024

Pacar Tamara Tyasmara Berdalih Benamkan Kepala Dante 12 Kali untuk Latihan Pernapasan

Wira menjelaskan alasan pacar Tamara Tyasmara membenamkan kepala Dante ke dalam air adalah untuk berlatih pernapasan

Baca Selengkapnya

Waspada Disease X, Lebih Berbahaya dari Covid-19?

25 Januari 2024

Waspada Disease X, Lebih Berbahaya dari Covid-19?

Para pakar di WHO menyebut Disease X berpotensi menjadi pandemi baru. Tingkat fatalitasnya diklaim lebih mematikan dibanding Covid-19.

Baca Selengkapnya

Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

11 Januari 2024

Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

Pakar mengatakan pemberian vitamin A dapat membantu melindungi ana dari penyakit pernapasan seperti pneumonia, selain ASI dan imunisasi.

Baca Selengkapnya