Studi: 1 dari 6 Perempuan Mengalami PTSD setelah Keguguran

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 16 Januari 2020 11:05 WIB

Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan mana pun akan bersedih ketika mengalami keguguran. Tak jarang kesedihan itu berkembang jadi stres pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama. Bahkan sebagian lagi akan mengalami post-traumatic stress disorder atau PTSD. Mereka juga mengalami kecemasan dan depresi jangka panjang yang berbahaya jika dibiarkan.

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology belum lama ini, sembilan bulan setelah mengalami keguguran, 18 persen wanita mengalami PTSD, 17 persen memiliki kecemasan, dan 6 persen melaporkan mengalami depresi. Artinya, 1 dari 6 perempuan yang keguguran mengalami PTSD.

Untuk studi ini, para peneliti di Imperial College di London dan KU Leuven di Belgia mensurvei 737 wanita yang mengalami keguguran atau kehamilan ektopik (di mana embrio menempel di luar rahim sehingga tidak dapat bertahan hidup) tentang kesehatan mental mereka pada tiga poin - satu, tiga, dan sembilan bulan kemudian.

Hasilnya, pada bulan pertama setelah keguguran, 29 persen wanita melaporkan mengalami gejala PTSD, 24 persen mengalami kecemasan sedang hingga berat, dan 11 persen mengalami depresi sedang hingga berat.

“Sementara angka-angka itu semua turun dengan saat sembilan bulan, tapi angka-angka itu masih sangat tinggi," kata Jessica Farren, seorang dokter kandungan dan kebidanan di Rumah Sakit St. Mary di London dan penulis utama studi ini, kepada New Scientist.

Menurut Mayo Clinic perempuan dengan PTSD sering memiliki pikiran negatif, perasaan putus asa, terlepas dari teman dan keluarga dan mudah terkejut atau takut. PTSD juga dapat menyebabkan gangguan makan, masalah dengan penyalahgunaan narkoba atau alkohol dan pikiran atau tindakan bunuh diri.

Advertising
Advertising

Farren mengatakan bahwa penelitian ini memperkuat perlunya sumber daya yang lebih baik untuk perempuan yang mengalami keguguran sehingga tidak mengalaminya.

"Idealnya, akan ada semacam skrining [untuk gejala kesehatan mental] setelah keguguran," katanya.

Dia menambahkan, wanita yang mengalami keguguran harus menjalani terapi terapi yang sesuai dengan perkembangannya psikologisnya. Upaya yang baru dilakukan adalah mendorong orang untuk berbicara lebih terbuka tentang masalah yang sangat umum ini.

BBC | PEOPLE

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

5 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

6 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

7 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

8 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

8 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

9 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

9 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya