Nonton atau Main Kembang Api Berisiko pada Kesehatan, Ini Tips Amannya

Reporter

Yunia Pratiwi

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 28 Desember 2019 11:10 WIB

Ilustrasi pesta kembang api Tahun Baru. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Tahun Baru identik dengan menyalakan kembang api. Letusan kembang api dan juga percikan yang dihasilkan membuat perayaan Tahun Baru menjadi lebih meriah. Namun, perlu diingat juga, ada beberapa bahaya yang mengintai saat bermain kembang api. Terlebih bagi Anda yang punya penyakit pernapasan, seperti asma misalnya.

Kembang api terbuat dari berbagai bahan kimia. Setelah dinyalakan, kembang api mengeluarkan berbagai senyawa berbahaya seperti SO2, CO, NOx, dan hidrokarbon ke udara. Sehingga menurunkan kualitas udara di sekitarnya.

Senyawa-senyawa ini sangat mengancam bagi saluran napas terutama yang menderita gangguan asma. Senyawa tersebut bisa memicu kondisi asma Anda. Selain itu zat tadi juga berbahaya bagi anak-anak, dan wanita yang sedang hamil.

Asap kembang api juga berisiko terhadap orang-orang yang menderita alergi, pneumonia, rinitis, laringitis, dan sinusitis. Jika Anda memiliki gangguan pernapasan, ada baiknya untuk tidak bermain kembang api atau berada terlalu lama di area kembang api dinyalakan. Ini karena senyawa tadi masih mengotori udara di sekitarnya dalam waktu yang lama.

Beberapa kembang api dirancang untuk meledak setelah dinyalakan. Suara ledakannya cukup keras sehingga dapat membuat telinga pekak. Jika Anda terlalu lama berada di sekitar letusan kembang api yang diledakkan terus menerus, telinga Anda bisa mengalami gangguan pendengaran. Di samping itu, beberapa orang bisa merasakan gelisah karena suara-suara keras sehingga menaikkan tingkat stres dan tekanan darah.

Advertising
Advertising

Ilustrasi main kembang api. Unsplash.com/Priscilla du Preez

Bahaya lainnya adalah risiko cedera luka bakar. Beberapa orang, umumnya anak-anak, senang sekali mencoba bermain dengan percikan bunga api dari kembang api. Meski terlihat sepele, ternyata suhu dari bunga api tersebut cukup tinggi, lho. Suhunya setara dengan suhu yang diperlukan untuk melelehkan logam berat. Oleh karena itu, bunga api ini berpotensi menyebabkan luka bakar. Salah satunya cedera karena percikan api masuk ke mata.

Tips Bermain atau Menonton Kembang Api yang Aman

1. Atur jarak
Jika Anda hendak menyalakan kembang api letus, pastikan sumbunya cukup panjang sehingga Anda memiliki waktu yang cukup untuk menjauh sehingga Anda suara ledakan tidak merusak telinga, asapnya tidak membuat Anda sesak, dan terhindar dari luka bakar. Namun apabila Anda hanya menonton, Anda bisa menyaksikannya dari jarak aman yaitu kurang lebih 152 meter dari lokasi.

2. Gunakan sarung tangan
Jika Anda bermain kembang api yang dipegang, gunakan sarung tangan agar percikan apinya tidak membakar kulit Anda. Gunakan juga kacamata agar tidak terkena mata.

3. Gunakan masker
Bagi penderita gangguan pernapasan, seperti asma, Anda bisa menggunakan masker penyaring udara khusus yang dapat memfilter udara di daerah sekitar kembang api. Selalu ingat untuk membawa inhaler jika Anda menderita asma.

Beberapa tips tambahan untuk menghindari bahaya kembang api saat tahun baru adalah beli kembang api yang legal dan sudah disetujui oleh lembaga pemerintah. Jangan buat kembang api sendiri. Sediakan selang air dan ember berisi air. Nyalakan kembang api di luar ruangan. Jangan berada pada lintasan meletusnya kembang api. Jangan bercanda dengan melemparkan atau menembak kembang api ke orang lain. Posisikan luncuran kembang api jauh dari perumahan ataupun pepohonan. Jangan menyalakan ulang kembang api. Rendam kembang api yang sudah diletuskan dalam air sebelum dibuang. Jangan biarkan anak mengumpulkan sisa-sisa kembang api.

Bila terjadi cedera akibat kembang api, terutama luka pada mata, jangan digaruk, dibilas, ataupun digosok. Segera hubungi 119 atau ambulans di rumah sakit terdekat agar dapat diberikan penanganan yang sigap dan tepat.

SEHATQ

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya