IQ Saja Tak Cukup, Imbangi Karier dengan Kecerdasan Emosional

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 24 November 2019 20:54 WIB

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang atau pemimpin yang sukses di dunia kerja atau usaha kadang tidak memiliki kecerdasan yang luar biasa. Tapi di sisi lain, ada juga orang yang sangat pintar namun kariernya hanya di situ-situ saja. Bisa jadi golongan yang terakhir ini memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

Kecerdasan erat kaitannya mengaitkannya dengan nilai IQ yang tinggi atau kepintaran di bidang tertentu, seperti matematika misalnya. Kepintaran ini sebenarnya adalah kecerdasan umum. Di sekolah-sekolah kecerdasan umum ini sangat ditekankan, agar seorang anak sukses di masa depannya nanti. Padahal di sisi lain ada kecerdasan yang tak kalah pentingnya untuk dipelajari, yaitu kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional adalah istilah yang baru muncul di sekitar tahun 1990-an. Tak heran namanya tidak sepopuler kecerdasan umum atau Intelligence quotient (IQ). Istilah kecerdasan emosional sendiri adalah mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola perasaannya sendiri. Bahkan orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi dapat memengaruhi emosi atau perilaku orang lain.

Ciri-ciri orang memiliki kecerdasan emosional yang baik

Orang yang memiliki kecerdasan emosional atau emotional intelligence (EQ) bahkan sering tidak menyadari bahwa mereka memiliki kemampuan tersebut sehingga tidak dapat menjelaskannya secara konkrit. Namun, ciri-ciri emotional intelligence dapat dilihat dari perilaku orang tersebut, misalnya:

Advertising
Advertising

- Mudah akrab dengan orang lain di berbagai situasi.
- Terampil dalam memecahkan masalah.
- Punya empati kepada orang lain.
- Berani berkata “tidak”.
- Terbuka dalam mengutarakan perasaannya.
- Pendengar yang baik.
- Mampu memotivasi diri sendiri.
- Bisa memahami perilaku dan tindakan orang lain.
- Dapat menerima kritik konstruktif tanpa tersinggung.
- Tidak mudah menyalahkan orang lain.
- Cepat minta maaf jika salah.
- Jika tersinggung, cepat untuk move on.
- Selalu berpikir sebelum bertindak.

Manfaat memiliki kecerdasan emonisonal

Seperti dlansir dari Fastcompany.com, dari penelitian yang dilakukan oleh Center for Creative Leadership (CCL) di Amerika Serikat, ditemukan bahwa banyak kasus pemecatan para eksekutif di perusahaan disebabkan karena kecerdasan emosional yang kurang. Kekurangan ini membuat para eksekutif tersebut sulit bekerja sama dengan orang lain, memiliki kemampuan interpersonal yang buruk, dan sulit menghadapi perubahan. Dan kekurangan ini tidak ada pada mereka yang memiliki emotional intelligence tinggi.

Beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan memiliki kecerdasan emosional di dunia kerja adalah.

1. Terbuka dalam menerima kritik
Sering kali kritik terdengar menyakitkan dan membuat kita terpancing untuk emosi. Namun dengan kecerdasan emosional yang baik, Anda bisa menerima masukkan dan memerbaiki diri tanpa harus terbawa emosi.

2. Tidak ceroboh dalam mengambil keputusan
Karena mampu mengendalikan emosi, Anda dapat membuat keputusan tepat yang berdasarkan logika dan penalaran yang baik tanpa harus dipengaruhi oleh perasaan.

3. Mampu bekerja sama dalam tim
Kemampuan berkomunikasi yang baik adalah sudah menjadi salah satu ciri khas orang yang memiliki EQ tinggi. Dengan kemampuan komunikasi yang baik Anda dapat bekerja sama dengan rekan kerja. Selain itu, kemampuan untuk memahami perilaku dan emosi orang lain membuat Anda disenangi oleh rekan kerja.

4. Bisakah Kecerdasan Emosional Dipelajari?
Beberapa orang terlahir dengan emotional intelligence yang baik. Namun, kabar baiknya kemampuan ini bisa Anda pelajari. Tetapi Anda membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh untuk mempelajarinya.

Cara meningkatkan kecerdasan emosional yang bisa Anda lakukan adalah dengan melatih kemampuan interaksi dan komunikasi Anda dengan orang lain, melatih sifat rendah hati dengan cara membiarkan orang lain bersinar atas pencapaiannya atau belajar mencapai tujuan Anda tanpa mengincar pujian dan perhatian dari orang lain.M Mulailah melatih rasa empati terhadap keadaan orang lain. Belajar mengelola stres dan berlatih untuk tenang saat berada di posisi yang membuat Anda marah atau emosi, belajar menerima kritik membangun dengan lapang dada, melatih diri untuk tidak selalu menyalahkan orang lain, serta belajar menghargai pendapat orang lain.

SEHATQ

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

6 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

11 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

14 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

17 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

17 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

17 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

34 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

19 Januari 2024

Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

Apa itu Dunning-Kruger effect kaitannya dengan percaya diri berlebih?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya