Jadi Relawan Bantu Temukan Makna Hidup dan Kesehatan Mental

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 24 November 2019 10:09 WIB

Relawan menenangkan anak yang terpisah dari orangtuanya saat berkunjung di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2019. Padatnya pengunjung Ragunan pada libur Lebaran tersebut membuat sejumlah anak terlepas dari pengawasan orangtua. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Relawan sosial atau volunteer tak hanya untuk menemukan jaringan pertemanan baru. Kegiatan ini ternyata memberikan dampak positif terhaap kesehatan mental seseorang. Ada banyak yayasan non-profit yang memerlukan bantuan tenaga, dan Anda pun bisa mendaftarkan diri menjadi relawan.

Ada banyak bidang yang menjadi fokus organisasi atau yayasan sosial. Anda pun bisa memilih organisasi sosial tersebut, berdasarkan bidangnya. Misalnya, yayasan anak berkebutuhan khusus atau panti jompo, organisasi peduli hewan dan satwa, organisasi yang bergerak dalam lingkungan atau organisasi kesehatan, seperti yayasan peduli HIV, yayasan peduli kanker, atau yayasan penyakit lainnya.

Selain itu, ada beberapa pertimbangan dan pertanyaan juga yang harus Anda jawab, sebelum memilih yayasan dan organisasi non-profit untuk menjadi relawan sosial. Beberapa pertanyaan tersebut meliputi ketersediaan waktu, jenis keterampilan yang bisa ditawarkan untuk yayasan dan bidang yang paling diperhatikan "Apakah kesehatan, lingkungan, atau orang dengan berkebutuhan khusus?” dan “Apakah saya lebih suka berhadapan dengan anak-anak, orang dewasa, atau kelompok lansia?”

Namun tetap prioritaskan kebahagiaan diri Anda agar kegiatan volunteering menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Berikut ini manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menjadi relawan sosial atau volunteer.

1. Menghubungkan diri dengan orang lain
Menjadi relawan sosial atau volunteer membantu Anda terhubung dengan orang-orang di komunitas tersebut serta masyarakat yang menjadi sasaran. Dengan mendedikasikan waktu sebagai relawan sosial, Anda akan lebih mungkin untuk mendapatkan teman baru, meningkatkan keterampilan sosial, dan memperluas jaringan.

Advertising
Advertising

2. Mengikis rasa cemas, amarah, dan stres
Dengan menjadi relawan, Anda akan lebih mungkin untuk melakukan kontak sosial dengan membantu dan bekerja untuk orang lain. Hal ini akan membantu memperbaiki kondisi psikologis, termasuk meredakan stres.

Tak hanya itu, apabila Anda memilih menjadi relawan sosial yang bergerak dalam perlindungan hewan, suasana hati akan lebih mungkin untuk membaik. Sebab, telah banyak studi yang menemukan efek positif merawat hewan terhadap kondisi psikologis dan meningkatkan mood.

3. Membuat Anda lebih bahagia
Para pakar telah menyimpulkan, membantu orang lain berdampak positif terhadap kegembiraan hati. Semakin banyak Anda memberi, semakin senang perasaan hati.

4. Memperbaiki kualitas kesehatan fisik
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa individu yang menjadi relawan sosial memiliki risiko kematian yang lebih kecil dibandingkan yang tidak. Misalnya, orang lansia yang menjadi relawan sosial cenderung bergerak lebih sering, lebih mudah untuk mengerjakan tugas sehari-hari, dan menurunkan risiko tekanan darah tinggi. Kabar gembira lainnya, menjadi relawan sosial menurunkan risiko penyakit jantung serta mengikis gejala nyeri kronis.

5. Meningkatkan rasa percaya diri
Membantu kelompok yang membutuhkan seolah-olah memberikan Anda sensasi pencapaian akan sesuatu. Hal ini akan mendorong Anda untuk lebih menyukai diri. Semakin Anda menyukai diri sendiri, semakin Anda mengembangkan kepercayaan diri.

6. Memberikan keterampilan teknis
Sebagian yayasan memang tidak memberikan Rupiah untuk Anda. Walau begitu, bukan berarti agenda yang dilakukan bukan tanpa timbal balik. Misalnya, jika Anda bergabung dalam divisi dokumentasi sebuah yayasan non-profit, kemampuan fotografi Anda tentu akan lebih terasah.

Contoh lain, kemampuan berbicara (public speaking) dan marketing Anda juga dapat meningkat, dengan bergabung ke dalam divisi advokasi. Semua keterampilan teknis dapat ‘menjual’ untuk CV saat melamar pekerjaan. Yayasan dan organisasi non-profit juga sering mengadakan pelatihan. Tentunya, kegiatan dan pelatihan tersebut menawarkan keterampilan untuk mengembangkan kemampuan diri.

7. Membantu mengembangkan makna hidup
Beberapa orang lebih rentan untuk kehilangan tujuan dan arti hidup mereka, termasuk yang memasuki lanjut usia atau individu yang kehilangan pasangan. Menjadi relawan sosial dapat menjadi peluang diri untuk mengembangkan tujuan hidup. Selain itu, karena dengan menjadi relawan membuat kondisi psikologis lebih stabil, Anda akan menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hidup.

SEHATQ

Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

6 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

2 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

7 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

11 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

11 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

12 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

13 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

16 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya