Perundungan terhadap Ibu Bisa dari Keluarga, Ini Kata Psikolog

Reporter

Cantika.com

Editor

Mila Novita

Jumat, 1 November 2019 14:36 WIB

Ilustrasi wanita menangis. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Idealnya seorang ibu memberi pengasuhan terbaik untuk anaknya. Tapi belum lama ini viral cerita seorang anak balita meninggal dunia karena dicekoki air dalam jumlah berlebihan oleh sang ibu yang baru berusia 21 tahun. Karena perutnya kembung oleh air, si anak yang memiliki saudara kembar itu muntah-muntah dan kejang.

Peristiwa mengenaskan yang dialami balita NZL di Kebon Jeruk ini sontak mengundang beragam reaksi dari banyak pihak. Beberapa pihak menilai si ibu berperilaku kejam dan tak punya perasaan. Bernarkah?

Setelah ditelusuri, sang ibu melakukan hal tersebut karena tekanan dan perundungan dari suaminya dan anggota keluarganya. Ia disebut membeda-bedakan kasih sayang sehingga salah satu anak kembarnya itu kurus dan yang satu lagi gemuk.

Psikolog Keluarga Anisa Cahya Ningrum mengatakan, kejadian ini sangat memprihatinkan dan perlu menjadi perhatian bagi kita bersama. Anisa mengungkapkan pentingnya untuk mengumpulkan fakta dan data tentang adanya bullying dan ancaman ini.

"Kalau kita punya data bisa memberikan dukungan psikologis yang tepat untuk seluruh keluarga, baik ibu, ayah, maupun keluarga terdekat," ucap Anisa saat dihubungi Tempo, Selasa 29 Oktober 2019.

Lantas bagaimana kondisi memilukan tersebut bisa terjadi, apa saja sebabnya? Berikut pemaparan Anisa:

1. Kurangnya komunikasi yang efektif di dalam keluarga.

Advertising
Advertising

2. Kurangnya informasi dan pemahaman tentang stimulasi yang sehat dalam perkembangan anak.

3. Kurangnya dukungan keluarga dalam pengasuhan anak.

4. Belum ada sinergi dalam pembagian peran suami istri dalam pengasuhan anak.

5. Kurangnya ketangguhan mental ibu dalam menghadapi stigma dari keluarga dan masyarakat.

6. Kurangnya deteksi dini kondisi mental ibu dalam pengasuhan anak

Menurut Anisa, ada beberapa pihak yang perlu terlibat dalam support system ini. Barikade pertama adalah suami dan keluarga terdekat. Dukungan ini bisa berupa fisik, psikologis, finansial hingga sosial.

Ucapan Anisa beralasan mengulik dari alasan NP merenggut nyawa anaknya dipicu ketidakharmonisan dengan suami, terdapat tekanan-tekanan yang mendorong ia melakukan tindakan tersebut.

Tak hanya dari keluarga, dukungan juga diperlukan juga orang-orang dari komunitas terdekat dengan ibu. Misalnya teman-teman kerja, sekolah, pengajian, profesional, atau komunitas-komunitas lain yang terkait dengan pembelajaran tentang pengasuhan anak pemberdayaan keluarga.

"Yang terakhir dan yang paling penting adalah ketangguhan mental dari ibu itu sendiri. Ibu harus membangun kekuatan dan ketangguhan psikologisnya. Agar tidak mudah terganggu dan tertekan, ketika mendapat ungkapan-ungkapan negatif dari orang-orang di sekitarnya," tutur Anisa yang juga Psikolog di MotherHope Indonesia.

EKA WAHYU PRAMITA

Berita terkait

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

9 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

15 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

16 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

19 hari lalu

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

19 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

23 hari lalu

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.

Baca Selengkapnya

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

23 hari lalu

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

26 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

29 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya