Mi Instan Sebabkan Anak Indonesia Malnutrisi? Ini Kata Ahli Gizi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 21 Oktober 2019 13:15 WIB

ilustrasi mi instan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Diet makanan murah dan modern seperti mi instan dituding menjadi salah satu penyebab jutaan anak di bawah usia lima tahun atau balita di tiga negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Filipina, dan Malaysia, mengalami malnutrisi. Makanan murah yang modern disebut membuat perut kenyang tapi rendah gizi.

Dalam laporan UNICEF yang diterbintkan 15 Oktober 2019, sekitar 40 persen anak balita di tiga negara tersebut mengalami kekurangan gizi. Pakar nutrisi Asia UNICEF, Mueni Mutunga, seperti dikutip DW, menelusuri kembali tren keluarga yang meninggalkan makanan tradisional lalu mengkonsumsi makanan modern. Mi instan dianggap lebih terjangkau dan mudah disajikan.

Ahli gizi Institut Pertanian Bogor Ali Khomsan mengatakan, mi yang terbuat dari serealia pada dasarnya makanan yang mengandung nutrisi makro terutama karbohidrat. Tapi sayangnya banyak orang yang mengonsumsi makanan ini tanpa ditambah dengan sayur dan protein seperti telur karena rasanya yang sudah enak.

“Itu sama saja anak hanya makan nasi, tapi rasanya enak. Tapi ketika mengandalkan nasi atau mi sebagai sumber gizi makro, itu kurang protein dan serat,” kata Ali yang dihubungi Tempo, Senin, 21 Oktober 2019.

Karena rasanya yang sudah enak, tidak dimungkiri akhirnya banyak anak yang makan mi instan dengan nasi. Ini artinya makanan yang dikonsumsi anak dengan pola makan seperti itu benar-benar kurang nutrisi.

Selain itu, kata Ali, mi mengandung garam tinggi terutama pada bumbunya. Garam juga mendatangkan risiko kesehatan lain bagi anak-anak.

Ali mengatakan, malnutrisi pada anak tidak hanya disebabkan oleh mi instan. Faktor utamanya adalah kemiskinan, pola asuh, dan pengetahuan orang tua yang buruk. Hal itu menyebabkan banyak orang tua yang memberikan makanan yang tidak tepat untuk anak. Bukan hanya mi instan, anak-anak juga banyak yang hanya mengonsumsi nasi ditambah kuah sop atau kecap.

“Ibu-ibu perlu perlu paham bahwa kuah sop tidak sama dengan sayur sop, yang perlu dimakan adalah sayurnya, bukan kuahnya, supaya memenuhi kebutuhan nutrisi,” kata dia.

Jadi, dia menyarankan anak-anak diberi asupan yang cukup memenuhi kebutuhan nutrisi, antara lain nasi dengan lauk pauk, sayur, buah, dan perlu tambahan susu dalam satu hari. “Kalau anak makan nasi dengan lauk yang beragam setiap hari dan makannya lahap, itu mencerminkan pola makan yang baik. Kalau ditimbang, status gizinya di dalam KMS (kartu menuju sehat) melaju ke atas,” kata dia.

Pemenuhan gizi menjadi persoalan serius pemerintah Indonesia. Menurut data Riset Kesehatan dasar atau Riskesdas 2018, terdapat 30,8 persen anak Indonesia mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi akut alias stunting.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

2 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

3 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

4 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

4 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

6 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya