Uniknya Batik dari Semarang, Terinspirasi dari Yin dan Yang

Reporter

Antara

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 20 Oktober 2019 06:00 WIB

De'Youl Batik salah satu industri kreatif yang meramaikan Crafina 2019. Instagram/@deyoulbatik

TEMPO.CO, Jakarta -Pameraan produk industri kreatif Crafina 2019 melibatkan 357 perusahaan kerajinan di Indonesia. Mulai dari batik, produk berbasis tekstil, kayu, batu-batuan, logam, mineral, fiber dan kulit juga dipamerkan di sini. Acara bertema "From Natural Resources to Creative Product for Lifedata-style“, acara ini diharapkan mengangkat originalitas produk kerajinan Indonesia memanfaatkan sumber daya alam yang berkecukupan di Indonesia dalam menghasilkan produk-produk kerajinan unggulan.

Salah satu peserta pameran yang unik adalah pengrajin batik yang hanya menggunakan dua warna, yaitu hitam dan putih. Beragam produknya seperti kain, kemeja, busana luaran hingga pashmina yang dipamerkan di booth hanya terdiri dari dua warna.

Pemilik De'Youl Batik, Ninuk, yang berasal Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, bahwa koleksi batiknya terinspirasi dari konsep Yin dan Yang. Inilah yang membuat koleksi batiknya berbeda dari pengrajin batik yang warnanya lebih bervariasi. "Hitam dan putih itu kepastian, iya ya iya, enggak ya enggak, tegas," ujar Ninuk di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu 19 Oktober 2019.

Kisaran harganya bervariasi, mulai dari Rp250.000 hingga Rp10 juta, tergantung dari bahan hingga lama pembuatan. Pembeli yang berdompet tebal dapat membeli busana batik tulis dari bahan sutra, sedangkan yang ingin lebih kasual bisa memilih baju-baju berbahan katun yang relatif lebih terjangkau.

Selain motif-motif seperti Sekar Jagad, Ninuk juga membuat motif lain yang lebih modern, sederhana tapi menarik saat dikenakan. "Sekarang temanya daun pisang," kata dia sambil menunjuk kain-kain bermotif daun pisang. Alasannya simpel, kawasan rumahnya yang juga jadi tempat kerja para pengrajin banyak ditumbuhi pohon pisang.

Advertising
Advertising

Bisnis yang dirintis sejak 2009 ini sudah dipamerkan dan dijual ke berbagai negara, seperti Singapura, China, Jepang, Belgia dan Rusia. Ninuk sudah punya strategi dalam menggaet pasar berbeda. Dia menyesuaikan bahan, motif hingga model busana agar cocok dengan selera pembeli di negara lain. "Di Jepang saya bikin kimono, gambarnya dibuat sesuai pangsa pasar, misalnya geisha," kata dia. Di Rusia, pembeli lebih suka membeli busana luaran, sementara pembeli di China biasanya lebih memilih bahan sutra berkualitas.



Berita terkait

Padati GBK Menjelang Konser NCT Dream, NCTzen Bangga Pakai Batik

20 jam lalu

Padati GBK Menjelang Konser NCT Dream, NCTzen Bangga Pakai Batik

Dress code konser NCT Dream di Stadion Utama GBK adalah batik,

Baca Selengkapnya

Agnez Mo Kenakan Batik di Gold Gala 2024, Dapat Pujian dari Desainer dan Netizen

5 hari lalu

Agnez Mo Kenakan Batik di Gold Gala 2024, Dapat Pujian dari Desainer dan Netizen

Agnez Mo menghadiri ajang Gold Gala 2024 di Los Angeles, dengan sentuhan khas Indonesia yakni mengenakan batik hingga tusuk konde.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

25 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

26 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

30 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

55 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

57 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

6 Maret 2024

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya