Studi: Polusi Udara Tingkatkan Risiko Keguguran Hingga 50 Persen

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 16 Oktober 2019 14:20 WIB

Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara selama ini dikaitkan dengan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Namun, sebuah penelitian baru membuktikan bahwa udara yang tercemar juga meningkatkan risiko keguguran pada wanita hamil hingga 50 persen.

Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian di Beijing, Cina, yang dimuat dalam Nature Sustainability, Senin, 14 Oktober 2019. Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian megeksplorasi apakah ada kaitan antara polusi udara dan keguguran. Studi ini menganalisis catatan lebih dari 255.668 wanita hamil yang tinggal di ibu kota Cina antara 2009 dan 2017.

Para peneliti membandingkan catatan para wanita dengan paparan mereka terhadap polusi udara, termasuk sulfur dioksida dan karbon monoksida. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa setiap 10 mikrogram per meter kubik sulfur dioksida di udara, dari pembangkit listrik dan knalpot kendaraan, meningkatkan risiko keguguran sebesar 41 persen. Jika lebih dari itu, risiko keguguran meningkat jadi 52 persen.

Profesor Liqiang Zhang dari Beijing Normal University yang merupakan penulis utama studi ini, mengatakan temuan penelitian ini menemukan peluang potensial untuk mencegah atau mengurangi kehamilan berbahaya dengan langkah-langkah proaktif sebelum pembuahan terjadi.

"Sementara itu, penelitian ini membantu kami memahami hubungan antara paparan polusi udara dan spektrum hasil reproduksi," kata Profesor Zhang.

Advertising
Advertising

"Wanita hamil atau mereka yang ingin hamil harus melindungi diri dari paparan polusi udara tidak hanya untuk kesehatan mereka sendiri tetapi juga untuk kesehatan janin mereka."

Profesor Zhang menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dengan tepat bagaimana polusi udara mempengaruhi janin di dalam rahim.

Patrick O'Brien, konsultan ahli kebidanan dan juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG), mengatakan penelitian ini menambah bukti mengenai hubungan antara polusi udara dan dampak buruk pada kesehatan bayi, bahkan sebelum mereka dilahirkan.

“Studi ini mengeksplorasi risiko yang terkait dengan keguguran tanpa tanda-tanda di trimester pertama. Secara keseluruhan, 6,8 persen wanita mengalami hal ini, dan mereka lebih mungkin melakukannya jika mereka tinggal di daerah yang lebih tercemar,” kata O'Brien.

"Paparan terhadap beberapa tingkat polusi udara tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari dan diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini tentang dampaknya perkembangan janin."

Ruth Bender-Atik, direktur nasional Miscarriage Association, mengatakan bahwa faktor-faktor lain, seperti kemiskinan dan pola makan yang buruk, perlu diperhitungkan ketika mengevaluasi bagaimana polusi udara mempengaruhi wanita hamil.

"Saran untuk wanita hamil di daerah-daerah berpolusi untuk memakai masker masuk akal, meskipun tentu saja penelitian masih perlu dilakukan untuk melihat apakah itu membuat perbedaan yang signifikan."

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada September menemukan bahwa partikel karbon hitam ditemukan di sisi janin plasenta pada wanita yang terpapar polusi udara selama kehamilan.

Cina menghadapi masalah polusi udara yang berkembang begitu pesat. Di sisi lain, negara ini juga punya masalah angka kelahiran nasional yang turun ke level terendah sejak 1949.

THE INDEPENDENT | NEW YORK TIMES

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

14 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

14 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

15 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

5 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

11 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

12 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

21 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

27 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

29 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya