Jadi Sarang Bakteri, Ini Waktu Tepat Ganti Spons Cuci Piring

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 9 September 2019 15:30 WIB

Ilustrasi mencuci piring. dsmh2o.com

TEMPO.CO, Jakarta - Spons cuci piring bisa menyerap segala jenis kotoran yang ada di peralatan dapur Anda, termasuk bakteri. Agar tidak menjadi sarang bakteri, Anda harus tahu kapan saat yang tepat menggantinya.

Ahli mikrobiologi dan ahli patologi di Fakultas Kedokteran Universitas New York mengatakan spons cuci piring merupakan salah satu benda yang sangat kotor di dapur Anda. "Terutama karena Anda sering membersihkan sayuran, bangkai daging, dan segala macam makanan yang berpotensi mengandung bakteri patogen yang akan tumbuh dalam jumlah dari waktu ke waktu,” kata dia seperti dikutip Business Insider.

Sebuah studi pada 2017, yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, menemukan lima dari 10 kelompok bakteri paling umum yang ditemukan pada spons dapur memiliki kemampuan untuk menyebabkan penyakit. Dan, setiap kali Anda menggunakan spons tanpa membersihkannya, bakteri itu menumpuk. Apalagi, area lembap seperti wastafel dapur adalah tempat berkembang biak yang ideal untuk bakteri.

Leanne Stapf, wakil kepala operasional di The Cleaning Authority, menyarankan mengganti spons dua minggu atau sebulan sekali. Periode ini tergantung pada seberapa sering Anda menggunakannya. Jika setiap hari, lakukan lebih sering. Anda juga bisa mengetahui kapan harus mengganti spons dengan melihat tampilannya yang tampak kotor atau berbau tidak enak.

Menurut Laman Well+Good, Anda juga dapat membersihkannya dengan cara yang benar. Caranya, rendam spons di dalam air dan meremasnya sebelum dimasukkan ke microwave untuk menghilangkan beberapa kuman. Namun, Anda perlu berhati-hati karena spons juga bisa gosong. Anda juga bisa memilih cara lain, misalnya rendam spons dalam air yang telah dicampur cuka selama lima menit.

Namun, membersihkan spons cuci piring disebut tak sepenuhnya menghilangkan bakteri. Studi 2017 itu juga menemukan bahwa memasukkan ke microwave atau merebusnya hanya akan mengurangi sekitar 60 persennya. Jadi, cara terbaik tetaplah menggantinya.

BUSTLE | WELL+GOOD | BUSINESS INSIDER

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

13 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

26 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

31 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

31 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

30 Januari 2024

5 Manfaat Mengonsumsi Cuka Sari Apel

Mengonsumsi cuka sari apel dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya