Stres saat Hamil Tingkatkan Risiko Gangguan Kepribadian pada Anak

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 6 September 2019 19:05 WIB

Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil yang mengalami stres berisiko melahirkan anak yang mengalami gangguan kepribadian di usia 30-an. Demikian diungkapkan para peneliti dari Royal College of Surgeons di Irlandia dan Finnish National Institute for Health and Welfare dalam hasil studi yang dimuat di Journal of Psychiatry.

Hasil studi ini merekomendasikan agar kesehatan mental ibu hamil dipantau secara ketat. "Kehamilan bisa menjadi saat yang menegangkan dan penelitian ini menunjukkan pentingnya memastikan calon ibu memiliki akses ke dukungan kesehatan mental yang mereka butuhkan," kata Dr Trudi Seneviratne, ketua Fakultas Perinatal di Royal College of Psychiatrists, Irlandia, seperti dikutip The Independent, Jumat, 6 September 2019.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa stres pada masa hamil dikaitkan dengan gangguan skizofrenia, kecemasan, dan depresi pada anak yang dilahirkan.

Dr Seneviratne menambahkan bahwa penelitian yang melibatkan 3.600 responden di Finlandia ini tidak memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stres dan perkembangan anak, seperti latar belakang keuangan mereka, teknik orang tua, dan apakah mereka pernah mengalami pelecehan seksual.

Penelitian ini tidak mengungkap bagaimana stres pada wanita hamil dapat meningkatkan risiko gangguan kepribadian. Namun, kondisi itu bisa disebabkan oleh perubahan yang terjadi di otak atau akibat gen bawaan atau sejumlah faktor lain dalam pengasuhan anak-anak.

Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara stres dalam kehamilan dan perkembangan depresi, kecemasan dan skizofrenia.

Advertising
Advertising

Ross Brannigan, dari Royal College of Surgeons di Irlandia dan penulis utama studi ini, menyatakan bahwa "penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan hubungan sebab akibat" antara stres prenatal dan perkembangan gangguan kepribadian di antara anak-anak.

"Studi ini menyoroti pentingnya memberikan kesehatan mental dan dukungan stres bagi wanita hamil dan keluarga selama periode antenatal dan postnatal," kata Brannigan.

Menurut penelitian yang diterbitkan Maret, dua pertiga wanita hamil di bawah usia 25 menunjukkan gejala gangguan kesehatan mental. Akademisi dari King's College London menemukan 67 persen wanita berusia 16 hingga 24 tahun memenuhi kriteria untuk gangguan kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma. Sementara itu, satu dari lima wanita berusia 25 tahun ke atas mengalami gangguan kesehatan mental.

Dr Seneviratne menambahkan, gangguan kesehatan mental umumya dialami wanita hamil yang usianya lebih muda.

THE INDEPENDENT | BBC

Berita terkait

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

2 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

3 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

5 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

6 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

8 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

8 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

9 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya