Manfaat Protein untuk Tubuh Meningkatkan Kekebalan dan Struktur

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 28 Agustus 2019 06:30 WIB

Ilustrasi telur ceplok. Pexels.com

TEMPO.CO, Jakarta - Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang sangat krusial untuk tubuh, bersama dengan karbohidrat dan lemak. Nutrisi ini direkomendasikan untuk selalu ada dalam menu diet.

Untuk mengoptimalkan fungsi tubuh, Anda harus mengonsumsi protein dengan cukup. Asupan yang cukup ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk berat badan. Jika telah memiliki bobot ideal, penuhilah asupan 56-91 gram protein bagi laki-laki, dan 46-75 bagi perempuan. Angka tersebut merupakan satuan gram untuk protein, bukan jenis makanan sumber protein. Untuk mencari tahu nilai gram protein dari makanan, Anda dapat mengecek kalkulator zat gizi di berbagai sumber terpercaya.

Ada banyak makanan yang menjadi sumber protein, Anda dapat mengonsumsi telur, dada ayam, oats, daging sapi tanpa lemak ikan dan udang, atau susu. Protein juga terdapat dalam sayuran seperti sayur brokoli, bayam, dan asparagus. Selain sebagai zat gizi, protein juga memberikan Anda energi. Lebih dari itu, fungsi protein bahkan menjangkau sistem hormon dan enzim.

Berikut ini 7 fungsi protein bagi tubuh, yang tak boleh Anda abaikan.

1. Membangun dan memelihara jaringan tubuh
Sejak masa sekolah, Anda sudah mengenal fungsi protein sebagai zat gizi untuk membangun, serta memelihara jaringan tubuh. Jumlah protein yang diserap oleh tubuh untuk pemeliharaan tersebut, bergantung pada keadaan kesehatan Anda.

Advertising
Advertising

Misalnya, orang sedang menjalani masa pemulihan setelah operasi dan kecelakaan, membutuhkan asupan protein yang lebih tinggi dari orang biasa. Selain itu, protein dalam jumlah yang lebih besar juga dibutuhkan saat Anda sakit, serta bagi ibu hamil dan menyusui.

2. Mempercepat reaksi kimia di tubuh
Tubuh memerlukan enzim, yang terdiri atas protein, untuk mempercepat berbagai reaksi biokimia di tubuh. Fungsi protein tersebut dijalankan oleh kombinasi molekul dalam sel, yang disebut dengan substrat. Selain itu, beberapa enzim juga bekerja sama dengan vitamin dan mineral. Beberapa fungsi di tubuh, yang bergantung pada fungsi enzim yakni sistem pencernaan, produksi energi, pembekuan darah dan kontraksi otot.

3. Komunikasi antar bagian tubuh
Selain sebagai enzim, beberapa protein juga diperlukan sebagai hormon. Hormon berperan sebagai pembawa pesan antarsel, jaringan, dan organ tubuh. Hormon diproduksi dan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin, lalu diangkut ke jaringan atau organ yang menjadi target melalui aliran darah.

Hormon diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama, yakni protein atau peptida, steroid, dan turunan asam amino. Hormon protein atau peptida membentuk sebagian besar hormon di tubuh. Misalnya, insulin untuk penyerapan glukosa, glukagon untuk pemecahan glukosa di organ hati, hingga human growth hormone (hGH) untuk pertumbuhan berbagai jaringan.

4. Memberi struktur tubuh
Beberapa protein juga membantu sel dan jaringan tubuh agar kuat. Protein yang berperan dalam struktur tubuh tersebut berupa keratin, kolagen, dan elastin. Protein-protein tersebut membantu pembentukan kerangka struktur tertentu, agar saling berkait. Keratin ditemukan pada kulit, rambut, dan kuku. Protein kolagen merupakan protein yang paling banyak terdapat di tubuh, dan mendukung kesehatan struktur tulang, tendon, ligamen, dan kulit. Sementara itu, elastin terdapat di rahim, paru-paru dan pembuluh darah.

5. Meningkatkan kekebalan tubuh
Protein juga berperan dalam pembentukan imunoglobulin atau antibodi, yang berfungsi untuk melawan infeksi. Dengan begitu, Anda dapat terlindungi dari berbagai benda asing penyebab penyakit, termasuk bakteri dan virus. Begitu menghasilkan antibodi untuk melawan bakteri atau virus tertentu, sel tubuh akan selalu bisa merespons dengan cepat, apabila bakteri atau virus yang sama, kembali menyerang di waktu setelahnya. Hal ini terjadi karena tubuh memiliki kekebalan terhadap penyakit yang pernah terpapar tersebut.

6. Mengangkut dan menyimpan zat gizi
Berbagai zat gizi yang Anda konsumsi, disebarkan oleh protein pengangkut ke berbagai sel tubuh, melalui aliran darah. Zat gizi yang diangkut termasuk vitamin, mineral, gula darah, kolesterol, hingga oksigen.

Contoh protein pengangkut yang mungkin Anda kenal yakni hemoglobin yang membawa oksigen dari paru-paru, menuju jaringan tubuh lain. Ada pula glucose transporters (GLUT), yang membawa glukosa ke sel tubuh. Protein pengangkut tersebut, bekerja dengan membawa zat gizi, yang sudah menjadi tugasnya. Selain mengangkut zat gizi, ada pula protein yang menyimpan zat gizi. Misalnya, ferritin yang menyimpan zat besi.

7. Menjaga keseimbangan asam dan basa di tubuh
Berbagai larutan alami, termasuk di tubuh, memiliki tingkat keasaman tertentu. Tingkat keasaman diukur menggunakan skala pH, yang memiliki rentang 0-14. Semakin kecil skala pH, semakin asam larutan tersebut.

Sebagai contoh, skala pH yang normal untuk asam lambung adalah 2. Sementara itu, skala pH yang normal untuk darah yakni 7,4. Perubahan skala pH di cairan tubuh, walau kecil, dapat berakhir fatal. Protein menjadi salah satu pengatur tingkat keasaman atau derajat pH cairan di tubuh. Misalnya, hemoglobin dalam darah juga mengikat asam dalam porsi kecil, yang dapat menjaga kestabilan derajat keasaman di darah.

SEHATQ

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

20 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

5 hari lalu

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

Meskipun terlihat sepele, penggunaan parfum saat tubuh sedang berkeringat bisa menyebabkan aroma yang tak sedap.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

5 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

8 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya