Diet Rendah Karbohidrat Berisiko Detak Jantung Tak Teratur

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 23 Agustus 2019 19:00 WIB

Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Diet rendah karbohidrat seperti keto dan paleo sangat populer saat ini. Jenis-jenis diet tersebut bisa menjadi cara yang ampuh untuk menurunkan berat badan yang cepat. Tapi ternyata ada risiko yang mengintai.

Penelitian terbaru yang dipresentasikan di Sesi Ilmiah Tahunan American Cardi Cardiology menunjukkan bahwa terlalu rendah karbohidrat mungkin terkait dengan detak jantung yang tidak teratur. Orang-orang yang bergantung pada karbohidrat kurang dari 45 persen dari kalori hariannya, berpotensi mengembangkan atrial fibrilasi (AFib), atau detak jantung yang tidak teratur

"Efek jangka panjang dari pembatasan karbohidrat masih kontroversial, terutama yang berkaitan dengan pengaruhnya terhadap penyakit kardiovaskular," kata Xiaodong Zhuang, MD, PhD, seorang ahli jantung dan penulis utama studi tersebut, seperti dilansir dari laman Women's Health.

Xiaodong Zhuang menambahkan dengan memperhatikan pengaruh potensial pada aritmia, penelitian ini menunjukkan metode pengendalian berat badan yang populer ini harus direkomendasikan dengan hati-hati. Meski begitu, penelitian ini hanya menunjukkan hubungan dan tidak membuktikan bahwa diet rendah karbohidrat menyebabkan masalah jantung.

Namun, hal ini tetap menjadi perhatian penting bagi Anda. Orang-orang dengan atrial fibrilasi memiliki risiko lima kali lebih besar mengalami stroke daripada mereka yang tidak. Para peneliti percaya bahwa karena pelaku diet rendah karbohidrat sering makan lebih sedikit buah, sayuran, dan biji-bijian dan semua sumber karbohidrat, sehingga mereka kehilangan manfaat anti-inflamasi dari makanan ini.

Advertising
Advertising

Selain itu, makan lebih banyak protein dan lemak dapat menyebabkan stres oksidatif, dikaitkan dengan atrial fibrilasi juga. Jumlah karbohidrat yang disarankan, menurut penulis penelitian: 45 hingga 52 persen dari kalori harian Anda — dengan diet 1.500 kalori, itu berarti sekitar 168 hingga 196 gram karbohidrat sehari.

Berita terkait

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

5 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

11 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

12 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

17 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

18 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

22 hari lalu

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

25 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

28 hari lalu

Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

29 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya