8 Desainer yang Rasakan Meghan Markle Effect
Reporter
Non Koresponden
Editor
Yunia Pratiwi
Rabu, 7 Agustus 2019 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Semenjak menjalin hubungan dengan Pangeran Harry, Meghan Markle selalu menjadi perhatian setiap orang, terutama soal pilihan busananya. Tak peduli apapun yang ia kenakan, baik busana bermerek atau lokal, pilihan busananya akan selalu menjadi perbincangan
hangat.
Bagi sebagian desainer, pilihan fashion Markle ini mampu mengubah tren mode pada saat itu juga apalagi setelah Markle resmi menikah oleh Pangeran Harry. Inilah yang dikenal dengan Meghan Markel Effect. Melansir laman Glamour, sejumlah desainer busana, tas, dan perhiasan mengungkapkan perasaan mereka saat mengetahui bahwa karya mereka dipakai oleh seorang Duchess of Sussex dari keluarga kerjaaan Inggris.
1. Sentaler
Saat masih tinggal di Toronto, Canada, Markle yang masih menjadi aktris pernah mengenakan mantel keluaran rumah fashion Sentaler. Tak berapa lama sebelum pertunangannya dengan Pangeran Harry, Markle juga kedapatan tengah mengenakan Sentaler Royal Baby Alpaca Classic Wrap. Ini membuat permintaan terhadap produk tersebut langsung meroket.
Namun, bagi sang desainer, momen yang paling tak terlupakan bagi dirinya ialah saat Markle memilih menggunakan Long Wide Collar Wrap Coat in Camel selama penampilan resmi pertamanya bersama Ratu Elizabeth II tahun 2017 silam. "Dia bergaya tanpa cela, dan aku merasa sangat tersanjung sehingga dia memilih untuk memakai Sentaler pada hari yang begitu penting baginya," ungkap Bojana Sentaler, direktur kreatif Sentaler.
Sentaler mengaku telah beberapa kali mengalami Meghan Markle Effect. Setiap kali Markle mengenakan koleksinya, itu akan diikuti oleh lonjakan permintaan dari konsumen. Bahkan, setiap mantel yang ia kenakan akan langsung terjual habis dan dipesan berulang kali. "Dia adalah ikon gaya yang luar biasa, dan pengaruhnya sangat nyata," tegas Sentaler.
2. Karen Walker
Markle diketahui pertama kali mengenakan busana karya Karen Walker pada 2014 dan beberapa kali setelahnya. Namun, bagi Karen Walker sendiri, momen favoritnya adalah saat Duchess of Sussex itu berkunjung ke Selandia Baru menggunakan koleksi Banks Trench miliknya. Walker tak dapat memungkiri Meghan Markle Effect yang diterimanya setelah penampilan Markle itu.
"Kami cukup beruntung untuk mengalami hal itu di banyak kesempatan dengan semua jenis orang dan dari semua bidang pekerjaan kami. Namun, dengan keagungannya, ada sesuatu yang lebih dari itu: minat, intrik, dan keingintahuan yang tulus tentang dia," ungkap Karen Walker. Baginya, selera fashion yang dimiliki Meghan Markle itu otentik, natural, dan benar-benar menggambarkan kepribadiannya.
3. Charlotte Elizabeth
Desainer selanjutnya yang beruntung merasakan Meghan Markle Effect ialah perusahaan tas asal Inggris Charlotte Elizabeth milik Charlotte Elizabeth Jones. Istri dari Pangeran Harry ini kedapatan menjinjing tas Chestnut Bloomsbury saat menghadiri acara pertunangan kerajaan bersama Pangeran Harry. Seketika itu pula Charlotte Elizabeth merasakan Meghan Markle Effect.
"Dalam hitungan detik, kami banjir pesanan dari seluruh dunia. Instagram kami bahkan sampai mampu merusak handphone saya saking terlalu banyaknya pesanan," ungkap Jones. "Karena setiap tas buatan tangan, akibatnya kami harus memperpanjang waktu tunggu hingga delapan bulan. Kami bekerja tanpa lelah untuk memenuhi setiap pesanan."
Charlotte Elizabeth Jones selalu memperhatikan perubahan pada gaya Meghan sejak ia mengumumkan kehamilannya. Ia mengaku senang melihat Markle mampu menggambarkan dirinya melalui dunia melalui mode dan kecantikan sesuai dengan kondisi dan acara. "Meghan memberi kita semua perasaan nyata, dan kemampuan untuk menciptakan kembali penampilan yang layak untuk seorang bangsawan," kataJones.
4. Outland Denim
Outland Denim adalah merek dagang asal Australia yang memiliki misi untuk menciptakan denim yang dibuat secara bertanggung jawab sambil mendukung kondisi kerja yang etis, terutama di fasilitasnya di Kamboja. Duchess of Sussex kedapatan menggunakan Harriet Black jeans saat bertandang ke Dubbo, Australia. Akibatnya tak perlu menunggu waktu lama, Outland Denim langsung merasakan Meghan Markle Effect.
"Efek langsung ketika Duchess mengenakan jeans kami adalah situs web kami dikunjungi hingga 3000 persen. Penjualan meningkat 640 persen pada minggu pertama setelah Markle menggunakan jeans kami. Dan Jeans Harriet hitam yang dikenakannya terjual habis di Australia dalam 24 jam pertama," ungkap Pendiri dan CEO Outland Denim James Bartle.
Bartle merasa bersyukur karena Meghan Markle Effect ini, ia mampu mempromosikan visi dan misi perusahaannya ke kancah dunia. Selain itu, bekat kejadian itu, ia bisa mempekerjakan 46 penjahit lainnya di Kamboja.
5. Strathberry
Saat acara pertunangannya dengan Pangeran Harry di Nottingham pada 2017 lalu, Markle memilih menjinjing Strathberry Midi Tote. Selain itu, Meghan Markle juga kembali menggunakan koleksi Strathberry East/West Mini saat bertandang ke Edinburgh. Meghan Markle Effect yang dirasakan oleh Strathberry adalah penjualan yang meningkat hingga 300 persen. Jumlah pengunjung website pun meningkat sepuluh kali lipat dari biasanya.
"Meghan Markle selalu terlihat elegan dan mudah. Dia memadukan desainer kelas atas dengan merek-merek yang lebih terjangkau, yang membuat gayanya lebih nyaman dan mudah didekati," komentar Leeanne Hundleby, pendiri dan pemilik bersama Strathberry soal selera fashion Markle. "Juga luar biasa bahwa dia bersedia mendukung merek yang lebih kecil, yang pada gilirannya membantu mempromosikan dan menumbuhkan label-label ini."
Selanjutnya... Trench coat tanpa lengan
<!--more-->
6. Nonie
Pendiri dan Direktur Kreatif Nonie Nina Kharey mengungkapkan betapa menariknya selera berbusana Meghan Markle. Baginya, Markle berhasil membuktikan dirinya berhasil menjalankan standar kerajaan soal berpakaian, namun tetap menghormati selera pribadinya. "Dia membawa pendekatan modern dan kontemporer dengan bakat agung. Lebih dari segalanya, saya pikir dia memancarkan kepribadiannya melalui pakaiannya. Dia tahu siapa dia dan tidak takut menjadi dirinya sendiri dengan ekspresi pribadinya dalam mode," ujar Kharey.
Nonie menjadi merek lainnya yang menikmati Meghan Markle Effect. Markle mengenakan trench coat tanpa lengan klasik saat menghadiri Pameran Centenary Nelson Mandela pada bulan Juli 2018 lalu. Kharey mengaku perusahaannya langsung kebajiran order hingga memiliki daftar tunggu. "Dalam waktu yang singkat, dukungan Markle telah membantu perusahaan mendapatkan perhatian dan pengakuan internasional," kata Kharey.
7. Adina Reyter
Meghan Markle kedapatan menggunakan kalung 3 Amigos Diamonds saat keterlibatakn publik pertamanya dengan Ratu. Belakangan diketahui Reyter bila Markle membeli anting-anting itu sendiri. Saat ini, Markle juga diketahui telah menambah koleksi perhiasannya dari Adina Reyter yaitu kalung Pavé Diamond Teardrop dan anting Large Pavé Curve Wing.
"Kejadian itu benar-benar mendebarkan! Namun, saya menyukai cara dia menata setiap bagian — terkadang formal, sering kali kasual. Gaya Meghan sederhana, klasik, chic, dan yang paling penting, dapat diakses," ungkap Reyter.
Dapat diakses maksudnya, fashion wanita itu tidak melulu eksklusif. Oleh karena itu, fashion tidak harus mahal. "Markle merupakan contoh seorang perempuan yang memercayai seleranya sendiri dan tidak mengejar tren," pungkasnya.
8. Theia
Meghan Markle kedapatan menggunakan gaun Theia saat acara makan malam kenegaraan yang diselenggarakan Raja dan Ratu Nuku'alofa di Pulau Tonga. Direktur Kreatif Theia Don O'Neill melihat gaya Markle saat itu sangat elegan dan modern. "Dia adalah panutan yang luar biasa dan seorang wanita yang cerdas dengan pandangan menyeluruh tentang dunia. Dan saya suka pilihan busananya yang bersih dan efisien," tutur O'Neill.
Akibat dari dukungan Markle ini, Theia langsung menjadi perbincangan di jagat maya. Banyak orang yang mengunjungi website dan akun Instagram Theia. "Pada hari dia memakainya, kami melihat ada 42.000 tampilan tambahan di profil Instagram kami dan 13.000 kunjungan tambahan ke situs web kami," ungkapnya.
GALUH PUTRI RIYANTO