TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai editor tamu untuk edisi September Vogue Inggris, Meghan Markle ikut membantu melakukan wawancara dan pemotretan, termasuk ide memasukkan dirinya ke sampul.
Meskipun Meghan Markle dan pemimpin redaksi publikasi Edward Enninful membahas kemungkinan ibu satu anak ini muncul di halaman depan, Enninful mengungkapkan bahwa Markle yang menentukan konsep sampul itu.
"Sejak awal, kami berbicara tentang sampul - apakah dia akan ada di sana atau tidak," kata Enninful seperti dilansir dari laman People. “Pada akhirnya, dia merasa bahwa dalam beberapa hal akan terkesan sombong. Sebagai gantinya, dia ingin fokus pada wanita yang dia kagumi,”.
Meghan Markle menjadi editor tamu pertama dalam sejarah 103 tahun majalah itu. Ia membantu menyoroti 15 wanita yang membuat perbedaan di dunia, dalam isu berjudul “Forces for Change”.
Meghan Markle jadi editor tamu Vogue Inggris edisi September. Instagram/@sussexroyal
“Tujuh bulan terakhir ini telah menjadi proses yang bermanfaat, kurasi dan berkolaborasi dengan Edward Enninful, Editor-in-Chief Vogue Inggris, untuk mengambil alih isu fashion yang paling banyak dibaca tahun ini dan mengarahkan fokusnya ke nilai-nilai, penyebab, dan orang-orang yang berdampak di dunia saat ini,” kata Meghan Markle.
Melalui edisi ini, Meghan Markle berharap para pembaca akan merasakan kekuatan kolektif dalam beragam pilihan perempuan pembawa perubahan. “Saya harap para pembaca merasa terilhami seperti saya, oleh 'Forces for Change' yang akan mereka temukan di halaman-halaman ini, "katanya.
Di antara kelompok tersebut adalah aktor dan model, politisi dan penulis, dan advokat untuk segala sesuatu mulai dari keanekaragaman dan kesehatan mental hingga perubahan iklim dan hak suara. Seperti model Adwoa Aboah, Adut Akech, petinju Ramla Ali, perdana mentri New Zealand Jacinda Ardern, aktris Gemma Chan, Jane Fonda, Salma Hayek, Yara Sahidi, Jameela Jamil, aktivis Greta Thunberg, dan lainnya.