Makanan yang Dibutuhkan Ibu Menyusui agar ASI Tambah Bernutrisi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 2 Agustus 2019 17:12 WIB

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Air susu ibu atau ASI merupakan asupan makanan yang penting untuk bayi. Di dalam ASI terkandung lemak, karbohidrat, dan zat lainnya yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang bayi. Itu sebabnya, para dokter merekomendasikan para ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama setelah kelahiran bayi.

Salah satu cara untuk menghasilkan ASI dengan jumlah dan kualitas yang baik adalah mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Selama masa menyusui, tubuh akan membutuhkan banyak kalori dan nutrisi guna memproduksi ASI yang sehat. Semakin sehat makanan yang dikonsumsi, maka akan semakin kaya nutrisi pula ASI yang dihasilkan.

Dalam sehari, ibu menyusui disarankan mengonsumsi sekitar 1.560 kalori. Namun jumlah ini juga disesuaikan dengan kondisi dan kegiatan Anda masing-masing.

Sayangnya, sebagian ibu ingin melakukan diet dan membentuk kembali postur tubuh setelah melahirkan. Tak jarang pula selama proses diet ini, para ibu membatasi diri dalam mengonsumsi kalori. Akibatnya, tubuh tidak dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk sang bayi.

Membatasi konsumsi kalori merupakan cara yang keliru dilakukan saat masa menyusui. Jika Anda khawatir mengonsumsi kalori mempengaruhi berat badan, ingatlah bahwa menyusui juga mampu menurunkan berat badan lebih cepat setelah kehamilan. Ini terbukti secara ilmiah.

Selain kalori, tubuh juga membutuhkan makanan-makanan yang kaya akan nutrisi guna memproduksi ASI yang sehat serta membantu proses penyembuhan pasca-melahirkan. Banyak pilihan makanan yang kaya akan nutrisi. Anda perlu cermat dalam memilih menu diet Anda dan mengombinasikan dengan makanan yang lainnya.

Dilansir dari Boldsky, berikut beberapa makanan yang kaya nutrisi untuk membantu ibu meningkatkan produksi dan kualitas ASI.

  • Daging-dagingan, seperti daging ayam, kambing, sapi, serta hati. Dengan memakan makanan tersebut dapat memberikan asupan protein dan lemak yang cukup untuk ASI. Protein menjadi unsur penting lantaran menjadi bahan dasar pembentukan otot.

  • Buah segar dan sayur-sayuran. Buah-buahan yang kaya nutrisi misalnya apel dan berbagai jenis beri. Sayuran yang disarankan ialah kubis dan bawang putih. Jika ibu menambahkan berbagai macam buah segar dan sayuran yang kaya nutrisi ke dalam makanannya, maka itu juga bisa menjadi asupan mineral dan vitamin yang berguna untuk produksi ASI.

  • Ikan dan makanan laut. Sumber asam lemak omega 3 yang alami dan baik untuk tubuh ialah berasal dari ikan dan makanan laut yang segar. Makanan ini bisa menjadi pilihan lain menu diet tanpa harus mengorbankan kualitas ASI. Namun, ibu harus berhati-hati pada ikan yang bisa mengandung merkuri seperti ikan king mackarel, hiu, dan ikan todak. Sebagai gantinya, ibu bisa mengonsumsi ikan salmon, sarden, trout, haring, atau udang.

  • Kacang-kacangan dan biji-bijian. Untuk camilan, ibu bisa memakan berbagai jenis kacang, misalnya kacang almond, kenari, mete, dan aprikot. Kacang-kacang tersebut mengandung mineral seperti magnesium, fosfor, tembaga, selenium, serta lemak dan serta dalam jumlah yang cukup sehingga dapat turut mendukung menghasilkan ASI yang baik pula.

  • Makanan sehat lainnya yang disarankan untuk dikonsumsi ibu menyusui adalah telur dan berbagai macam gandum seperti quinoa dan oats.

GALUH PUTRI RIYANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

2 hari lalu

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

2 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

3 hari lalu

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

3 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

3 hari lalu

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

Tisu basah lebih banyak dipilih orang tua untuk mengganti popok karena praktis, sedangkan kapas lebih aman digunakan dan mudah terurai.

Baca Selengkapnya

Alasan ASI Beku Lebih Baik dari ASI Bubuk

4 hari lalu

Alasan ASI Beku Lebih Baik dari ASI Bubuk

Kepala BKKBN menyebut ASI yang dibekukan lebih baik dari ASI bubuk, ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

5 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

6 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Alasan IDAI Tak Sarankan ASI Dijadikan Susu Bubuk

9 hari lalu

Alasan IDAI Tak Sarankan ASI Dijadikan Susu Bubuk

IDAI tak menyarankan ASI dibekukan dan dijadikan ASI bubuk. Berikut ragam alasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

14 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya