Gejala Skizofrenia, Ada yang Positif dan Negatif

Reporter

Antara

Jumat, 5 Juli 2019 18:02 WIB

12_iptek_ilustrasiSkizofrenia

TEMPO.CO, Jakarta - Skizofrenia belakangan menjadi perhatian setelah ada wanita yang diduga penderita gangguan mental ini membawa anjing ke sebuah masjid di daerah Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.

Menurut dokter Tjin Willy, gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri. Skizofrenia sering disamakan dengan psikosis, padahal berbeda.

Baca juga:
Jangan Anggap Sepele Skizofrenia, Kenali Gejalanya sejak Awal

Psikosis hanya salah satu gejala dari beberapa gangguan mental, di antaranya skizofrenia. Berdasarkan badan kesehatan dunia atau WHO, diperkirakan lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia. Penderita skizofrenia juga berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda.

Advertising
Advertising

Di samping itu, setengah penderita skizofrenia diketahui juga menderita gangguan mental lain, seperti penyalahgunaan NAPZA, depresi, dan gangguan kecemasan. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2013, diperkirakan 1-2 orang setiap 1.000 penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa berat, termasuk Skizofrenia, dan hampir 15 persen penderitanya mengalami pemasungan.

Dwi Putro, pelukis penyandang Skizofrenia, sedang melukis di sela-sela pameran tunggalnya yang bertajuk "1001 Lukisan Penyandang Skizofrenia Dwi Putro Memanusiakan Manusia". TEMPO/Yosep Arkian

Gejala awal skizofrenia umumnya muncul di masa remaja. Oleh karena itu, gejala awal ini sering disalahartikan karena dinilai wajar terjadi pada masa remaja. Pada pria, gejala awal muncul di usia 15-30 tahun. Sedangkan pada wanita, gejala biasanya menyerang kelompok usia 25-30 tahun.

Sejumlah gejala awal skizofrenia yaitu cenderung mengasingkan diri dari orang lain, mudah marah dan depresi, perubahan pola tidur, kurang konsentrasi dan motivasi, kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah. Gejala Skizofrenia dibagi menjadi dua kategori, yaitu positif dan negatif.

Gejala positif mengacu pada perilaku yang tidak tampak pada individu yang sehat. Pertama, halusinasi. Pada gejala ini, seseorang mengalami sesuatu yang terasa nyata, namun sebenarnya perasaan itu hanya ada di pikiran penderitanya. Misalnya, merasa mendengar sesuatu, padahal orang lain tidak mendengar apapun.

Kedua, delusi atau waham yang meyakini sesuatu yang bertolak belakang dengan kenyataan. Gejalanya beragam, mulai dari merasa diawasi, diikuti. Sebagian besar penderita Skizofrenia mengalami gejala ini.

Ketiga, kacau dalam berpikir dan berbicara. Gejala ini dapat diketahui dari kesulitan penderita dalam berbicara. Penderita Skizofrenia sulit berkonsentrasi, bahkan membaca koran atau menonton televisi saja terasa menyulitkan. Caranya berkomunikasi juga membingungkan sehingga sulit dimengerti oleh lawan bicaranya.

Keempat, perilaku kacau. Perilaku penderita Skizofrenia sulit diprediksi. Bahkan cara berpakaiannya juga tidak biasa. Secara tidak terduga, penderita dapat tiba-tiba berteriak dan marah tanpa alasan.

Sementara itu, gejala negatif mengacu pada hilangnya minat yang sebelumnya dimiliki oleh penderita. Gejala negatif dapat berlangsung beberapa tahun, sebelum penderita mengalami gejala awal.

Artikel lain:
Mengenali Gejala Skizofrenia pada Anak

Seringkali, hubungan penderita dan keluarga rusak akibat gejala negatif. Hal ini karena gejala negatif sering disalahartikan sebagai sikap malas atau tidak sopan. Gejala negatif umumnya muncul bertahap dan memburuk seiring waktu, di antaranya adalah respons emosional yang ganjil, seperti ekspresi wajah dan nada bicara yang tidak berubah (monoton), sulit untuk merasa senang atau puas, enggan bersosialisasi dan lebih memilih berdiam di rumah, kehilangan minat dan motivasi pada berbagai aktivitas, seperti menjalin hubungan atau berhubungan seks.

Penderita penyakit ini juga punya pola tidur yang berubah, merasa tidak nyaman berada dekat orang lain, dan tidak mau memulai percakapan serta tidak peduli pada penampilan dan kebersihan diri.

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

4 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

7 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetap Proses Hukum Ibu Bunuh Anak di Bekasi Meski Pelaku Terindikasi Skizofrenia

53 hari lalu

Polisi Tetap Proses Hukum Ibu Bunuh Anak di Bekasi Meski Pelaku Terindikasi Skizofrenia

Polisi pastikan proses hukum kasus ibu bunuh anak di Bekasi tetap dilanjutkan, meski pelaku terindikasi mengidap penyakit jiwa skizofrenia.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

53 hari lalu

Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

Skizofrenia memiliki korelasi pada tindakan-tindakan tragis, seperti pembunuhan. Polisi sebut ibu pembunuh anak di Bekasi Utara pun terindikasi itu.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

54 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya

Ibu Muda Bunuh Anak di Bekasi Idap Penyakit Jiwa Skizofrenia

55 hari lalu

Ibu Muda Bunuh Anak di Bekasi Idap Penyakit Jiwa Skizofrenia

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, di rumahnya, perumahan Burgundy Summarecon Bekasi, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya