Awas, Malas Bergerak Bisa Memicu Parkinson

Reporter

Antara

Senin, 1 Juli 2019 16:46 WIB

Deteksi Parkinson Lewat Keyboard

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan malas bergerak. Berbagai penyakit pun mengintai, salah satunya Parkinson.

Spesialis saraf dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, dr. Frandy Susatia SpS., mengatakan malas bergerak atau berolahraga bisa menjadi salah satu penyebab seseorang menderita penyakit Parkinson.

"Penyakit Parkinson itu terjadi karena kekurangan zat dopamin di otak. Biasanya terjadi pada orang yang malas olahraga atau bergerak," ujar Frandy.

Baca juga:
Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

Pada mulanya, penderita Parkinson mengalami kekakuan, tangan atau kaki tiba-tiba bergetar, serta mengalami gangguan keseimbangan. Parkinson merupakan penyakit degeneratif yang menyerang sel saraf di bagian otak yang bernama basal ganglia, yang berfungsi mengontrol gerakan tubuh.

Advertising
Advertising

Sel saraf membutuhkan neurotransmitter yang bernama dopamin dan acetylcholine dalam jumlah seimbang agar dapat memberikan sinyal ke sel untuk mengendaikan gerakan tubuh. Sementara penderita Parkinson akan mengalami kekurangan dopamin di dalam tubuhnya. Faktor penyebab lain penyakit itu yakni usia, keturunan, infeksi virus, dan paparan bahan kimia berbahaya seperti mangan, karbon disulfida, insektisida, trichloroethylene (Tce), dan perchloroethylene (Perc), yang merupakan bahan pelarut cat dan lem.

Meski banyak menyerang orang berusia di atas 60 tahun, tak jarang penyakit itu juga diderita generasi muda. Frandy menambahkan, untuk menghilangkan gejala penyakit itu, pasien akan melakukan beberapa tahap pengobatan.

Dr. Vahram Haroutunian memegang otak manusia. REUTERS/Carlo Allegri

"Tahap awal akan diberikan obat oral. Setelah konsultasi dengan dokter saraf, pasien juga bisa disuntik botoks ke dalam otot. Untuk jangka panjang, pengobatan menjadi kurang efektif, maka perlu dilakukan operasi stimulasi otak bagian dalam atau DBS," paparnya.

DBS adalah operasi untuk mengatasi tremor, kaku, dan gerak yang lambat. Teknik operasi ini dilakukan melalui penanaman elektroda pada area tertentu di otak bagian dalam. Elektroda tersebut dihubungkan dengan kabel ke baterai yang diletakkan di dalam dada sebagai sumber arus listrik.

Artikel lain:
Mahasiswa Iran Kembangkan Alat Penyembuh Parkinson

Rata-rata pasien merasakan peningkatan perbaikan motorik sekitar 75 persen hingga 87 persen setelah dioperasi pada keadaan tanpa obat. Operasi tersebut menjadi standar baku penyembuhan Parkinson yang mempermudah kesembuhan pasien. Bahkan tindakan ini sudah diakui Food Drug Administration di Amerika Serikat.

Spesialis Bedah Saraf Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas SpBS. menambahkan saat pasien Parkinson menjalani operasi stimulasi otak, sangat memungkinkan sel dopamine terangsang dengan baik.

"Setelah sel itu bekerja optimal, pengobatan dilanjutkan dengan obat-obatan agar efektif," kata Made.

Berita terkait

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

12 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

16 Februari 2024

Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

Penelitian menemukan kaitan bermain tenis meja dan perbaikan kondisi penderita penyakit terkait saraf macam Parkinson dan multiple sclerosis.

Baca Selengkapnya

Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

27 Januari 2024

Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

Dibandingkan kopi dengan campuran gula atau krim, minum kopi tanpa gula memiliki manfaat dua kali lipat.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

16 Desember 2023

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

Ketiga kalinya Ammar Zoni kembali lagi terciduk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ini bahaya mengonsumsinya bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

6 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula Bagi Tubuh: Cegah Diabetes hingga Cegah Kanker

13 Desember 2023

6 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula Bagi Tubuh: Cegah Diabetes hingga Cegah Kanker

Minum kopi tanpa gula diyakini lebih baik karena kadar kalorinya yang lebih rendah, mencapai 2 kalori setiap 240 mililiter kopi.

Baca Selengkapnya

Penyakit Ini Bisa Dideteksi 7 Tahun Lebih Awal Berkat Teknologi AI

27 Agustus 2023

Penyakit Ini Bisa Dideteksi 7 Tahun Lebih Awal Berkat Teknologi AI

Pemindaian mata dan data dari tes mata berguna dalam menentukan penanda kesehatan dengan mesin kecerdasan buatan alias AI.

Baca Selengkapnya

7 Penyakit Genetik yang Dapat Dideteksi dengan Tes DNA

24 Agustus 2023

7 Penyakit Genetik yang Dapat Dideteksi dengan Tes DNA

Tes DNA bukan hanya bisa mendeteksi garis keturunan seseorang, ternyata juga bisa mengidentifikasi penyakit genetik. Termasuk thalasemia dan psoriasis

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula, Menghindari Diabetes Itu Sudah Pasti

19 Juli 2023

7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula, Menghindari Diabetes Itu Sudah Pasti

Sejumlah penelitian menunjukkan minum kopi tanpa gula secara teratur dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit Parkinson. Ini manfaat lain.

Baca Selengkapnya

Profil Harrison Ford, Perankan Indiana Jones 5 Sekuel hingga Han Solo di Star Wars

8 Juli 2023

Profil Harrison Ford, Perankan Indiana Jones 5 Sekuel hingga Han Solo di Star Wars

Film Indiana Jones and the Dial of Destiny disebut sekuel terakhir Harrison Ford perankan petualang itu. Ini profil pemain Han Solo di Star Wars.

Baca Selengkapnya

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit

Baca Selengkapnya