Dokter Jelaskan soal Kanker Otak, Gejala dan Cara Mengantisipasi

Reporter

Antara

Kamis, 27 Juni 2019 09:16 WIB

Front Page Cantik. Kanker Otak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker otak termasuk salah satu kanker yang paling ganas dan penyebarannya sangat cepat. Begitu menurut Dr. dr. Made Agus M. Inggas, SpBS. Secara umum, kanker otak terbagi menjadi dua, yakni primer dan sekunder.

Kanker otak primer selnya berasal dari otak dan bisa menyebar ke bagian otak lain, tapi hampir tidak pernah menyebar ke bagian tubuh lain. "Adapun kanker otak sekunder, sel kankernya berasal dari luar otak (organ tubuh lain) yang menyebar ke otak," terang Ketua Departemen Bedah Saraf MRCCC Siloam Hospital Semanggi, Jakarta tersebut.

Lebih lanjut, kanker otak primer terbagi empat tingkatan yakni satu atau yang paling ringan atau disebut pilocytic astrocytoma, tingkatan dua disebut diffuse astrocytoma (astrocytoma derajat rendah), tiga yakni anaplastic astrocytoma, dan empat glioblastoma multiforme.

Baca juga:
Minyak Zaitun Bisa Cegah Kanker Otak? Begini Penelitiannya

“Grade satu dan dua disebut tumor otak. Yang disebut kanker otak primer yakni grade tiga dan empat. Glioblastoma adalah yang paling ganas dan paling tinggi stadiumnya,” kata Made.

Advertising
Advertising

Kanker otak umumnya langsung muncul ke grade empat pada orang berusia 60 tahun ke atas karena mutasi yang terjadi terlalu banyak dan berat. Sedangkan pada anak-anak atau dewasa muda biasanya kanker terjadi secara bertahap.

Gejala kanker otak sering kali sulit dikenali dan kadang bisa menyerupai gejala maag, flu, sakit kepala, mual, dan muntah.

"Sakit kepalanya pun tidak khas dan sangat bervariasi. Ada yang seperti migrain, ada yang seperti vertigo, ada pula yang hanya muncul di pagi hari," kata Made.

Menurutnya, sebaiknya waspada bila sakit kepala terus menerus, sulit disembuhkan dan semakin progresif. Selain gejala umum yang tidak khas, ada pula gejala lain, sesuai dengan lokasi kankernya.

Bila kanker tumbuh di pusat bicara maka gejalanya mungkin kesulitan atau tidak bisa bicara. Gangguan fungsi ini muncul bila kanker tumbuh di bagian otak besar.

Jika kanker ada di otak kecil, biasanya gejala yang hadir berupa vertigo. Sedangkan bila tumor ada di batang otak, umumnya ada penurunan kesadaran.

Artikel lain:
Otak Kiri Lebih Dominan, Benarkah Orang Itu Lebih Cerdas?

“Batang otak hanya seukuran ibu jari orang dewasa. Bila ada kanker di sana, langsung muncul gangguan,” tutur Made.

Dia menyarankan pemeriksaan MRI, bersamaan pemeriksaan medis rutin untuk mendeteksi kanker otak secara dini dan segera dilakukan pengobatan. Hal ini agar angka keberhasilan pengobatan lebih tinggi.

Bila ditemukan ada massa di otak melalui pemeriksaan MRI, sebesar atau sekecil apapun ukurannya harus diambil untuk mengevaluasi apakah tumor tersebut jinak, ganas (kanker), dan apa jenisnya.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

18 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya