Hari Bumi, Sejauh Mata Memandang Menggelar Pameran Laut Kita

Selasa, 23 April 2019 08:30 WIB

Pameran Laut Kita Sejauh Mata Memandang, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019. TEMPO/Astari P Sarosa

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam memperingati Hari Bumi, yang jatuh pada tanggal 22 April, merek busana lokal Sejauh Mata Memandang (SMM) menggelar pameran dan instalasi desain di Plaza Indonesia, Jakarta mulai 22 April sampai 16 Juni 2019. Pameran bertajuk “Laut Kita” ini membawa tema sampah plastik yang seringkali berakhir di laut, dan merusak ekosistem laut Indonesia.

Baca juga: Inspirasi Dongeng Timun Mas di Koleksi Sejauh Mata Memandang

SMM bekerja sama dengan Felix Tjahyadi selaku konseptor pameran dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, ingin memberikan informasi pada masyarakat mengenai situasi sampah plastik di Indonesia. Pameran dan instalasi penuh dengan sampah plastik menunjukkan betapa banyaknya sampah plastik yang ada di Indonesia yang tidak akan hilang selama ratusan tahun.

Founder dan creative director Sejauh Mata Memandang, Chitra Subiyakto khawatir dengan keadaan laut yang dapat berdampak pada kelangsungan hidup anak dan cucu kelak. “Dari akhir tahun lalu, saya sudah mulai khawatir dengan keadaan laut kita. Yang bikin titik untuk saya merasa harus bikin pameran untuk meningkatkan kesabaran ke teman-teman itu baca berita kalau tahun 2050 di laut akan lebih banyak plastik dibanding ikan,” tutur Chitra Subyakto, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019.

Pameran Laut Kita ini bertujuan untuk membuat masyarakat Indonesia merasakan kotornya dan besarnya sampah plastik di Indonesia. “Konsepnya sebenarnya mengangkat pengalaman saya sendiri saat belajar mengenai bahayanya plastik untuk kesehatan diri kita. Kita ingin menyampaikan pengalaman dan membuat pengunjung merasakan situasi laut ini,” jelas Felix Tjahyadi.

Advertising
Advertising

Pada saat memasuki area pameran dan instalasi, Anda akan merasakan keindahan alam Indonesia dan pada akhirnya akan merasakan bagaimana plastik bisa menghancurkan keindahan tersebut. Di area pertama, akan ada kumpulan foto dan dokumentasi mengenai keindahan Indonesia hasil karya Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Jay Subyakto, dan Jez O’Hare. Di area kedua, Anda mulai merasakan polusi plastik. Ruangan ini menampilkan fakta dan data dalam bentuk infografis.

Prita Laura (ketua harian Pandu Laut Nusantara), Tiza Mafira (Direktur Eksekutif GIDKP), Felix Tjahyadi (Kurator), Chitra Subyakto (Founder & Creative Director SMM), Tulus, Mia Egron (Director & Chief Operation Officer PT Plaza Indonesia Realty Tbk) di Konferensi Pers Pameran Laut Kita, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019. TEMPO/Astari P Sarosa.

Sampah plastik yang digunakan didapatkan dari car free day, pembersihan pantai atau beach clean up dan juga membawa satu truk sampah impor. Sampah impor adalah sampah yang Indonesia terima dari negara lain, dan pameran ini ingin menunjukkan kalau sampah tersebut hanya menambahkan sampah plastik yang ada di Indonesia. Jumlah sampah plastik yang digunakan dalam pameran ini bisa mencapai sekitar 9.000 sampah plastik.

Di area ketiga akan ada instalasi yang menggambarkan dampak sampah plastik pada kehidupan di laut. Anda bisa melihat boneka ikan yang memiliki plastik di dalam perutnya, menunjukkan sampah yang sekarang sudah menjadi makanan ikan. Setelah melihat kondisi sampah plastik di Indonesia, Anda akan melihat video para pekerja seni dan aktivis mengajak masyarakat untuk mengambil aksi di area keempat.

Pameran Laut Kita Sejauh Mata Memandang, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019. Tempo/Astari P Sarosa

Sedangkan area kelima memberi informasi mengenai solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir limbah plastik sekali pakai. Area terakhir adalah tempat untuk membuat perubahan. “Semua sampah plastik dan pencemaran yang dilakukan itu akan berujung ke diri kita sendiri. Jadi kita buat petisi janji hari ini kita mulai untuk berubah,” lanjut Felix Tjahyadi.

Pameran ini memadukan seni kain tradisional dari Sejauh Mata Memandang dengan kerusakan dari sampah plastik, sehingga mendorong masyarakat untuk lebih peduli dengan kondisi sampah di Indonesia agar tidak kehilangan keindahan seni Indonesia.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

3 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

6 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

6 hari lalu

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

Lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di 8 lokasi sepanjang tahun 2023 sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset. Selain itu, lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM melalui program Waste Management.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

8 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

8 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

9 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

9 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

9 hari lalu

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

9 hari lalu

Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

Kilas balik Hari Bumi yang lahir dari kepedulian Senator Amerika Serikat dan gerakan mahasiswa tahun 1970-an.

Baca Selengkapnya