Kasus #JusticeForAudrey, Bagaimana Rehabilitasi Buat Pelaku?

Rabu, 10 April 2019 21:03 WIB

#justiceforaudrey ikut digalangkan oleh aktris Bollywood, Kareena Kapoor. foto/instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Tagar #JusticeForAudrey menyentuh hati masyarakat. Tagar ini dimulai dari petisi di laman change.org yang mendesak Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI dan Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) untuk membela korban penganiayaan berinisial AY, 14 tahun.

Baca: #JusticeForAudrey, Mona Ratuliu Ingat Kasus Bullying Anaknya

AY yang duduk di bangku SMP dikeroyok oleh 12 siswa SMA karena urusan asmara. Akibat penyaniayaan ini, AY mengalami luka parah dan baru berani menceritakan peristiwa itu kepada ibunya beberapa hari setelah kejadian.

KPAI sudah memberikan tanggapan untuk petisi ini dan mengungkapkan rasa prihatin atas peristiwa kekerasan sesama anak yang terjadi di Pontianak. AY tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit swasta di Pontianak dan mengalami trauma fisik dan psikologis.

Jika kondisi AY sudah ditangani oleh pihak terkait, lantas bagaimana dengan para pelaku? Apakah mereka juga memerlukan pendampingan karena masih tergolong anak-anak atau dapat langsung dijerat hukum?

Advertising
Advertising

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan KPAI dan KPPAD berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak serta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Pontianak untuk memberikan layanan psikologis, baik kepada anak korban maupun anak pelaku.

Artikel terkait:
3 Pelaku Penganiayaan Pelajar di Pontianak Bisa Jadi Tersangka

"Para pelaku juga akan direhabilitasi agar tidak mengulangi perbuatannya dan dibantu untuk memahami konsep diri yang positif," kata Retno Listyarti dalam keterangan tertulis. Dia juga mengingatkan pentingnya peran orang tua untuk pola asuh positif di keluarga.

Pada kesempatan terpisah, psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani menjelaskan beberapa cara memberikan rehabilitasi untuk anak-anak yang sudah melakukan tindakan kekerasan. "Sebetulnya ada beberapa psikoterapi untuk anak dan remaja, yakni melalui proses bermain. Jadi, mengembalikan mereka ke dunia bermain," tutur Anna Surti Ariani di Jakarta Selatan, Rabu 10 April 2019.

Anna Surti Ariana mengatakan dari aktivitas bermain tersebut akan terlihat bagaimana sifat anak-anak yang melakukan kekerasan. "Anak-anak yang melakukan tindak kekerasan dan sebagainya memiliki proses bermain yang kacau," ucap Anna.

Baca juga: Bintang Bollywood Ikut Ramaikan Tagar #JusticeForAudrey?

Seiring waktu dan proses terapi, lambat laun anak akan menunjukkan perubahan. Misalnya, pola bermainnya menjadi lebih teratur dan positif. Mereka sudah bisa mendapatkan kekuatan diri dan konsep diri terbaiknya. "Dengan proses ini, anak tidak akan merasa kalau dia perlu merendahkan orang lain hanya untuk membuat dia merasa lebih baik," kata Anna.

Berita terkait

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

3 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

3 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

8 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

10 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

13 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

13 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

15 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

16 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya