Tips Hidup Sehat dari Penyintas Kanker Serviks

Minggu, 17 Februari 2019 17:37 WIB

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap perempuan berisiko terkena kanker serviks tanpa mengenal usia maupun latar belakang profesi dan kesejahteraan. Hal ini tergambar pada Untung Endang Suryani, 53 tahun, penyintas kanker serviks yang dinyatakan aman dari kanker pada awal 2018.

Pada Juni 2017, dia dinyatakan kanker serviks stadium 2B. Gejala awalnya adalah keputihan tidak berbau dan tidak berwarna serta masa menstruasi yang tidak teratur.

“Selama dua bulan, saya hanya minum obat-obatan herbal dan jamu untuk atasi keputihan, tanpa konsultasi ke dokter. Saya juga menganggap menstruasi yang tidak teratur sebagai gejala menopause. Menstruasi tiga hari, dua bulan kemudian tidak menstruasi. Untuk para perempuan, bila mengalami gangguan di area Miss V, konsultasilah ke dokter. Jangan seperti saya yang terlalu percaya pada referensi obat-obatan herbal yang tidak ada bukti penelitiannya,” kata Endang, anggota komunitas Cancer Information and Support Center (CISC).

Baca juga:
Dokter Ingatkan Pentingnya Vaksinasi untuk Cegah Kanker Serviks

Lakukan pula skrining secara rutin. “Melihat dari pengalaman saya yang berhenti skrining setelah menjanda selama 15 tahun. Sewaktu masih menikah, saya rutin skrining setiap tahun dan hasilnya Alhamdulillah selalu bagus. Tapi setelah berpisah dengan suami, saya pikir untuk apa skrining karena tidak ada aktivitas seksual. Ternyata, pemikiran itu salah,” ucap Endang.

Advertising
Advertising

Selain skrining, Endang juga berbagi penerapan pola dan pengolahan makanan sehat. “Sebaiknya terapkan pola makan yang sehat dengan 4P, yaitu tanpa pemanis, perasa, pengawet, dan pewarna buatan. Tidak perlu menunggu terkena kanker seperti saya. Lebih baik lagi, makan dari masakan rumah yang terjamin cara pengolahan dan kebersihannya,” sarannya.

“Untuk kami, para penyintas kanker, disarankan hanya melakukan olahan goreng satu kali saja. Sebab kalau digoreng sampai 2-4 kali sudah berkembang lemak jahatnya. Asupan sehat juga bisa mendukung daya tahan tubuh yang stabil seperti yang disampaikan oleh dokter,” tambah Endang.

Artikel lain:
Virus HPV Penyebab Kanker Serviks Bisa Menyebar Lewat Tangan

Kemudian pentingnya mengelola stres agar daya tahan tubuh tidak menurun. “Sudah sering kita dengar bahwa penderita kanker harus semangat, happy, dan dapat dukungan penuh dari keluarga. Itu benar-benar ampuh untuk mengelola stres ketika saya berjuang melawan kanker serviks. Sewaktu saya stres, saya sempat mengalami pendarahan dengan darah yang keluar sebesar batu bata. Kondisi stres pada penderita kanker serviks bisa membuat sel membelah satu juta kali dalam satu detik dan kita jadi baperan,” urainya.

Setelah dinyatakan aman dari kanker serviks, Endang menuturkan pentingnya berkumpul dengan teman dan komunitas yang mendukung.

“Beruntung, saya punya teman-teman yang tidak kepo dan mendukung penuh. Malah ada yang bilang meninggal itu syaratnya bukan kanker seviks. Itu makin menguatkan saya. Teman dan support system itu sama pentingnya untuk perempuan sehat juga,” tutur Endang.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

3 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

12 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya