Kenali Gejala Penyakit Bells Palsy agar Cepat Mendapat Bantuan

Senin, 31 Desember 2018 15:06 WIB

Menangkis Serangan Bell's Palsy

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin tidak semua orang mengetahui Bell's Palsy. Bell's Palsy adalah penyakit yang menyerang saraf wajah. Penyakit ini ditemukan oleh Sir Charles Bell, seorang dokter berkebangsaan Skotlandia, pada abad ke 19.

Gejala paling nyata wajah terlihat miring. Ketika tersenyum, setengah wajah penderita Bell's Palsy tetap diam dan tidak bisa tersenyum lebar. Penyakit ini menyerang usia muda hingga tua.

Artikel lain:
Cara Mudah Cegah Penyakit Kronis, Hindari Dehidrasi
Penyakit TBC, Perhatikan Penyebab, Penularan, dan Gejalanya

Gejala awal biasanya hal-hal yang tidak biasa pada wajah, misalnya satu mata selalu mengeluarkan air sehingga perih dan tidak bisa menutup hingga rapat.

Hidung pada satu sisi tidak bisa bergerak atau dikembang kempiskan. Bibir pun begitu, saat mengunyah dan minum seringkali makanan atau air keluar begitu saja. Jadi, sebelah wajah mengalami kelumpuhan.

Advertising
Advertising

Beberapa cara bisa digunakan untuk mengatasi dengan anjuran dokter, misalnya mengompres wajah dengan air hangat, selain dengan obat dan fisioterapi atau terapi ringan sendiri di rumah. Isi botol kaca dengan air hanga, balut dengan kain terlebih dulu agar tidak terlalu panas saat menempel pada kulit.

Di ruang fisioterapi biasanya dilakukan sinar inframerah pada wajah sekitar 15 menit untuk memperlancar peredaran darah dan persiapan dilakukannya pemijatan.

Senam muka pun dilakukan dalam proses terapi ini, dengan melakukan beberapa ekspresi pada wajah seperti senyum, sedih, menutup kelopak mata, mengembungkan dan mencekungkan pipi, mengangkat alis, serta menggerakkan mulut menyebutkan huruf vokal. Dalam proses terapi ini dianjurkan untuk pergi ke fisioterapi agar hasilnya maksimal.

Baca juga:
3 Penyebab Telapak Tangan Berkeringat, Bukan Penyakit Jantung
Mager, Awas 3 Penyakit Ini Mengintai

Untuk mencegah agar terhindar dari Bell's Palsy, perhatikan faktor berikut.

-Hindari pemakaian secara langsung angin AC atau kipas pada muka.

-Gunakan masker saat mengendarai motor untuk menghindari debu dan angin.

-Cuci pakaian hingga bersih dan pastikan kering merata karena biasanya virus berada pada tempat yang lembab.

-Konsumsi makanan bergizi yang mengandung banyak vitamin seperti buah dan sayur untuk menjaga kesehatan fungsi saraf.

-Istirahat yang cukup dan tidur teratur serta menjaga kebersihan lingkungan.

-Jika dirasa mengalami gejala yang sama, ada baiknya cepat pergi ke dokter agar mendapat penanganan secara cepat dan tepat karena setiap orang mungkin mengalami diagnosis, gejala dan pemulihan yang berbeda.

TEEN

Berita terkait

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

28 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

38 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

46 hari lalu

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

47 hari lalu

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

56 hari lalu

Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

Sindrom Tarsal Tunnel dapat menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa, sensasi terbakar, atau kelemahan pada pergelangan kaki.

Baca Selengkapnya

Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

19 Februari 2024

Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

Saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak ke berbagai bagian kepala, leher, dan tubuh.

Baca Selengkapnya

Lengan Prostesis Sudah Dapat Merasakan Panas dan Dingin

10 Februari 2024

Lengan Prostesis Sudah Dapat Merasakan Panas dan Dingin

Lengan prostesis yang dimodifikasi, memungkinkan orang yang diamputasi mendeteksi perubahan suhu obyek dan merasakan sensasi saat menyentuh manusia.

Baca Selengkapnya

Tak Cuma Salah Posisi Tidur, Cek Penyebab Kram Kaki di Malam Hari

4 Februari 2024

Tak Cuma Salah Posisi Tidur, Cek Penyebab Kram Kaki di Malam Hari

Kram kaki terjadi ketika otot kaki terasa kaku dengan cepat. Penyebabnya bukan sekedar salah posisi tidur, bisa jadi kondisi lebih serius.

Baca Selengkapnya

Burung Hantu Kemungkinan Bisa Menoleh 360 Derajat, Bagaimana dengan Tulang dan Sarafnya?

4 Februari 2024

Burung Hantu Kemungkinan Bisa Menoleh 360 Derajat, Bagaimana dengan Tulang dan Sarafnya?

Peneliti di Israel yakin kepala Burung Hantu bisa berputar 360 derajat. Simak hasil studinya yang telah terbit di jurnal.

Baca Selengkapnya

4 Sinyal Bahaya Anda Alami Masalah Keseimbangan

2 Februari 2024

4 Sinyal Bahaya Anda Alami Masalah Keseimbangan

Buat beberapa orang, keseimbangan yang buruk bisa menurunkan kualitas hidup, kehilangan kemandirian, dan bahkan komplikasi kesehatan parah.

Baca Selengkapnya