Tips Sebelum Koleksi Jam Tangan untuk Investasi, Awas Buang Duit

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 30 November 2018 20:33 WIB

Inisial RC, yang merupakan pemilik pertama jam tangan antik Patek Philippe "The Asprey" 25 Mei1956 saat akan dilelang di rumah lelang Sotheby di Genewa, Swiss, 7 November 2018. Jam Patek Philippe memiliki kronograf kalender abadi. REUTERS/Denis Balibouse

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang membeli barang mewah dengan alasan investasi. Mereka berharap satu saat nanti barang tersebut bisa dijual lagi dengan harga selangit. Beberapa barang mewah yang bisa untuk investasi antara lain tas, jam tangan, uang, kain, dan lainnya.

Baca: Gaya Busana Tatjana Saphira di Koleksi Kapsul IKYK

Perlu diketahui tidak semua barang mewah bisa dikoleksi dan bernilai tinggi di kemudian hari. Co-Founder and Chairman Jagartha Advisors, Ari Adil berbagi tips sebelum mengoleksi barang mewah berupa jam tangan dan nilainya terus bertambah.

"Tidak semua jam tangan, meski dibeli dengan harga mahal, bisa memberikan keuntungan besar di masa mendatang," kata Ari Adil. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah, pertama, jangan membeli jam tangan mewah dengan harga tinggi yang tidak ekslusif.

Dari sekian banyak pilihan jam tangan mewah, Ari Adil menyarankan membeli produk jam tangan yang memang dibatasi pembuatan modelnya untuk menambah nilai. Berburu jam tangan mewah yang sejak awal memang langka di pasaran, bisa berharga tinggi di masa depan. Terlebih untuk jam tangan yang dianggap vintage, tak lagi diproduksi, atau edisi khusus.

Advertising
Advertising

"Ada beberapa model dari merek jam terkenal yang jumlahnya sangat terbatas di pasaran sehingga menyebabkan harga di pasar jam tangan second bisa sangat tinggi," ucap dia. Karena itu, jangan sembarang membeli lalu tertipu merek jam tangan palsu atau model jam tangan yang sebetulnya biasa saja dan tidak memiliki nilai investasi.

Baca juga:
Koleksi Jam Tangan? Simak Trik Perawatannya ala Sandra Dewi

Selain dari sisi kelangkaan, faktor lain, misalnya model, mesin dan nilai emosional dari si pemilik terdahulu merupakan faktor pelengkap yang membuat sebuah jam tangan memiliki nilai jual tinggi. "Jam tangan yang pernah dimiliki oleh selebriti, figur publik, atau atlet olahraga terkenal biasanya banyak diburu kolektor dan bisa dibanderol dengan harga tinggi," kata dia.

Saran kedua, Ari Adil melanjutkan, terkait risiko kerusakan jam tangan mewah. Sebagai barang mewah yang dipakai sehari-hari, jam tangan juga berisiko rusak. "Penting menempatkan barang berharga di tangan yang tepat," ucap dia.

AURA

Artikel lainnya:
Koleksi Jam Tangan Olivia Burton Memberi Cinta dan Energi Positif

Berita terkait

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

30 Tahun Perjalanan Baby-G, Casio Luncurkan Jam Tangan Berdesain Ganda

4 jam lalu

30 Tahun Perjalanan Baby-G, Casio Luncurkan Jam Tangan Berdesain Ganda

Casio meluncurkan BDG-10K untuk menandai ulang tahun ke-30 Baby G. Jam ini bisa dipakai dengan dua gaya berbeda.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

7 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

21 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

22 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya