Kata Pakar, Influenza Lebih Mematikan dari Perang. Cek Sebabnya

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 17 Oktober 2018 20:21 WIB

Ilustrasi wanita flu. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan dan ahli penyakit infeksi asal Amerika Serikat, Dr. Michael Osterholm, mengatakan dunia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang sering dianggap remeh namun kenyataannya berbahaya, yakni influenza.

"Kita akan mengalami pandemi influenza yang buruk," kata Osterholm dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018.

Artikel lain:
Pengobatan Alami Bila Si Kecil Influenza
Pencegahan Influenza Bisa Dilakukan Sehari-hari, Ini Caranya

Menurutnya, pandemi influenza adalah epidemi yang terjadi di seluruh dunia. Terkait hal ini, menurutnya penting bagi Indonesia untuk merespons krisis kesehatan. Pasalnya, Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat pandemi influenza yang tinggi.

Osterholm mengatakan betapa berbahayanya pandemi influenza. Menurutnya, pada 1918 pandemi telah menyebabkan 60 persen populasi kehilangan nyawa. Persentase kematian akibat pandemi juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah kematian akibat perang dunia.

Advertising
Advertising

"Jumlah tentara Amerika yang meninggal di Eropa karena flu delapan kali lipat jumlahnya dibandingkan yang meninggal karena perang," katanya.

Ia berpendapat saat ini kesiapan dunia dalam menghadapi pandemi influenza tidak lebih baik dibandingkan pada 1918. Dalam kesempatan tersebut, ia menambahkan bahwa dewasa ini dunia medis juga dihadapkan pada tantangan vaksin, termasuk jumlah stok dan efektivitas vaksin terhadap mikroba.

Selain itu, tantangan lain adalah resistensi mikroba terhadap antibiotik karena mikroba telah bermutasi.

"Kemudian, tantangan lain tentang resistensi. Mikroba banyak yang bermutasi dan tidak dapat dihancurkan dengan antibiotik," katanya.

Osterholm bekerja sama dengan pemerintah Indonesia akan mengedukasi masyarakat tentang pandemi influenza.

"Saya tidak akan ada di Indonesia saat ini jika tidak ada kesempatan bekerja sama dengan Indonesia," katanya.

Selain itu pihaknya juga terus berupaya bekerja sama dengan para tenaga medis dan ahli kesehatan untuk memikirkan solusi menangani resistensi mikroba terhadap antibiotik.

"Bagaimana kita menggunakan antibiotik dengan lebih baik, bagaimana kita ciptakan antibiotik baru, bagaimana menangani sanitasi. Kuncinya keamanan kesehatan global, pandemi influenza dan resistensi terhadap antibiotik adalah prioritas yang harus ditangani," paparnya.

Baca juga:
Kenali 11 Cara Mudah Atasi Flu yang Menyerang
Kiat Mengatasi Flu pada Anak Tanpa Obat-obatan

Ia menambahkan bahwa saat ini diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk menemukan vaksin flu yang dapat melindungi dari berbagai jenis influenza.

"Kita butuh vaksin flu yang lebih baik. Saya melihat di masa depan bahwa kita hanya perlu divaksin satu kali dan bertahan hingga 10-20 tahun dan dapat melindungi diri dari berbagai gejala influenza, tidak hanya yang musiman tapi juga pandemi," katanya.

Berita terkait

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

31 hari lalu

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

Menkes mengingatkan masyarakat agar menjaga daya tahan tubuh.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

55 hari lalu

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hidung Bayi yang Pilek: Sedot Manual, Obat, Minuman Dingin

20 Februari 2024

Fakta-fakta Hidung Bayi yang Pilek: Sedot Manual, Obat, Minuman Dingin

Anak batuk pilek yang disebabkan selesma dapat sembuh sendiri dalam waktu 7-10 hari. Self limited disease.

Baca Selengkapnya

Selain Buah Pir, Berikut 6 Buah Dapat Meredakan Influenza

9 Januari 2024

Selain Buah Pir, Berikut 6 Buah Dapat Meredakan Influenza

Buah pir dikenal sebagai salah satu buah yang dapat mengobati influenza. Selain buah pir, buah apa sajakah yang dapat mencegah flu?

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 dan Influenza Meningkat, Cek Gejala yang Beda dan Serupa

6 Desember 2023

Kasus COVID-19 dan Influenza Meningkat, Cek Gejala yang Beda dan Serupa

Musim hujan dan musim dingin, kasus COVID-19 dikabarkan naik. Ini yang perlu dipahami soal COVID-19 dan influenza serta upaya pencegahan.

Baca Selengkapnya

Jisoo BLACKPINK Konfirmasi Bintangi Drama Influenza

5 Desember 2023

Jisoo BLACKPINK Konfirmasi Bintangi Drama Influenza

Saat ditemui di Bandara Incheon kemarin, Jisoo BLACKPINK mengkonfirmasi sendiri perannya di drama mendatang, Influenza.

Baca Selengkapnya

WHO: Lonjakan Penyakit Pernafasan di Cina Tak Setinggi di Awal Pandemi Covid, Hanya Flu

28 November 2023

WHO: Lonjakan Penyakit Pernafasan di Cina Tak Setinggi di Awal Pandemi Covid, Hanya Flu

Lonjakan penyakit pernapasan di Cina saat ini tidak setinggi sebelum pandemi Covid-19, dan bukan disebabkan patogen baru atau tidak biasa.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

27 November 2023

Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

Sehubungan lonjakan penyakit pernapasan, WHO menegaskan tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus-kasus baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Flu Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

10 November 2023

Penelitian Sebut Flu Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Orang yang terserang flu enam kali lebih berisiko terkena serangan jantung seminggu setelah terkena flu, menurut para peneliti dari Belanda.

Baca Selengkapnya

Siap-siap 8 Penyakit yang Rutin Muncul Saat Musim Hujan

7 November 2023

Siap-siap 8 Penyakit yang Rutin Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan telah tiba, beragam penyakit pun mengintai. Inilah 8 penyakit yang sering muncul saat musim hujan antara lain flu dan leptospirosis.

Baca Selengkapnya