Kenali Jenis Gangguan Mental seperti yang Dialami Selena Gomez

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 12 Oktober 2018 11:29 WIB

Selena Gomez, berpose saat tiba untuk menghadiri acara British Fashion Awards 2017 di London, 4 Desember 2017. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Selena Gomez kembali menjalani rehabilitasi karena kesehatan mentalnya. Dalam dua minggu terakhir emosinya tidak terkendali karena jumlah sel darah putihnya mengkhawatirkan setelah melakukan transplantasi ginjal akibat penyakit lupus yang dideritanya.

Baca juga: Perjuangan Selena Gomez Menghadapi Masalah Kesehatannya

Mantan pacar Justin Bieber itu, kini menjalani terapi perilaku dialetik, untuk mengatur emosi, komunikasi dan pola perilaku menanggapi peristiwa negatif dengan lebih baik. Sejak didiagnosis menderita lupus di tahun 2014, kesehatan mental Selena Gomez ikut terganggu. Ia diketahui keluar masuk pusat rehabilitasi untuk mengatasi, kecemasan, serangan panik, depresi dan emosi yang tidak terkendali.

Mengutip laman WebMD, ada beberapa kondisi yang dikategorikan sebagai gangguan mental. Berikut adalah jenis-jenis yang umum yang perlu diketahui.

#1. Gangguan kecemasan
Orang dengan gangguan kecemasan merespons objek atau situasi tertentu dengan cemas, takut, atau panik, serta dengan tanda-tanda fisik kecemasan seperti detak jantung yang cepat dan berkeringat. Gangguan kecemasan didiagnosis jika respons seseorang tidak sesuai untuk situasi tersebut, jika orang tersebut tidak dapat mengendalikan respons, atau jika kecemasan mengganggu fungsi normal. Gangguan kecemasan termasuk gangguan kecemasan umum, gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, dan fobia spesifik.

#2. Gangguan mood
Gangguan ini, juga disebut gangguan afektif, melibatkan perasaan sedih yang terus-menerus atau periode perasaan terlalu bahagia, atau fluktuasi dari kebahagiaan ekstrim hingga kesedihan yang ekstrem. Gangguan suasana hati yang paling umum adalah depresi, gangguan bipolar, dan gangguan siklotimik.

Advertising
Advertising

#3. Gangguan psikotik
Gangguan psikotik melibatkan kesadaran dan pemikiran yang terdistorsi. Dua gejala yang paling umum dari gangguan psikotik adalah halusinasi - pengalaman gambar atau suara yang tidak nyata, seperti mendengar suara - dan delusi. Skizofrenia adalah contoh gangguan psikotik.

#4. Gangguan makan
Gangguan makan melibatkan emosi, sikap, dan perilaku ekstrem yang melibatkan berat badan dan makanan. Misalnya anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan binge eating disorder, orang makan dalam porsi besar dan tidak dapat mengontrolnya.

Selanjutnya: 5. Kontrol impuls dan kecanduan...
<!--more-->
#5. Kontrol impuls dan gangguan kecanduan
Orang dengan gangguan kontrol impuls tidak dapat menahan dorongan untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain. Pyromania (menyalakan api), kleptomania (mencuri), dan perjudian kompulsif adalah contoh gangguan kontrol impuls. Sedangkan alkohol dan obat biasanya objek umum kecanduan. Seringkali, orang-orang dengan gangguan ini menjadi sangat terlibat dengan objek kecanduan mereka sehingga mereka mulai mengabaikan tanggung jawab dan hubungan.

#6. Gangguan kepribadian
Orang dengan gangguan kepribadian memiliki ciri-ciri kepribadian yang ekstrim dan tidak fleksibel yang menyusahkan orang dan/atau menyebabkan masalah dalam pekerjaan, sekolah, atau hubungan sosial. Selain itu, pola berpikir dan perilaku seseorang secara signifikan berbeda dari harapan masyarakat dan begitu kaku sehingga mengganggu fungsi normal seseorang. Contohnya termasuk gangguan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian obsesif-kompulsif, dan gangguan kepribadian paranoid.

#7. Obsesif-Compulsive Disorder (OCD)
Orang dengan OCD diliputi oleh pikiran atau ketakutan yang konstan yang menyebabkan mereka melakukan ritual atau rutinitas tertentu. Pikiran yang mengganggu disebut obsesi, dan ritual disebut kompulsi. Contohnya adalah seseorang dengan rasa takut yang tidak masuk akal terhadap kuman yang terus-menerus mencuci tangannya.

#8. Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)
PTSD adalah suatu kondisi yang dapat berkembang mengikuti peristiwa traumatis dan / atau menakutkan, seperti serangan seksual atau fisik, kematian tak terduga dari orang yang dicintai, atau bencana alam. Orang-orang dengan PTSD sering memiliki pikiran dan kenangan yang abadi dan menakutkan dari acara tersebut, dan cenderung mati rasa secara emosional.

Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

12 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

2 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

8 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

9 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

12 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

12 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

12 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

16 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya