Sering Mengantuk Usai Sarapan, Perhatikan Asupan Glukosanya
Reporter
Antara
Editor
Yunia Pratiwi
Rabu, 3 Oktober 2018 21:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang mengantuk setelah sarapan hingga waktu menjelang makan siang. Menurut ahli nutrisi salah satu penyebabnya adalah asupan glukosa saat sarapan.
Baca juga: Sarapan Tak Cuma Makan Pagi, Khasiatnya Langsing dan Gigi Sehat
Guru Besar IPB, Ali Khomsan mengatakan pentingnya asupan glukosa yang pas saat sarapan. "Kalau kurang, glukosa tidak bisa sampai ke otak, kalau kelebihan oksigen akan lari ke perut padahal otak membutuhkan oksigen, mengantuk juga, Makanya asupan glukosa sarapan harus pas," ujarnya di Jakarta, Rabu 3 Oktober 2018.
Selain mengantuk, mereka yang kelebihan glukosa dan makanan dengan indeks glikemiks tinggi juga rentan mengalami stres dan depresi. Hal ini karena glukosa merampas banyak vitamin B dalam tubuh yang berperan untuk kenormalan saraf.
"Mereka yang suka menyantap makanan dengan indeks glikemik tinggi (tinggi gula), lebih gampang stres, uring-uringan, dan rentan mengalami depresi,
Hal lainnya terutama jika asupan gula berlebihan adalah risiko obesitas yang meningkat. Gula bisa menekan hormon leptin yang berakibat hentinya rasa kenyang. Jika begitu, tubuh seolah-olah merasa lapar terus menerus. "Tubuh lapar terus, rajin makan gula, rajin mengemil. Perut tidak ada remnya," ucap Ali.
Selain itu, Kementrian Kesehatan merekomendasikan kita mengkonsumsi 50 gram gula atau setara 4 sendok makan per hari. Jumalh ini lebih tinggi dari anjuran Badan Kesehatan Dunia atau WHO yaitu 25 gram per hari. "Penelitan menunjukkan rata-rata konsumsi gula di Indonesia 25 gram per hari atau masih di bawah anjuran Kemenkes dan mencapai rekomendasi WHO," kata Ali. Selain gula, beragam sumber makanan yang mengandung glukosa antara lain karbohidrat nasi putih, roti, buah dan sayuran.
Artikel lain: Sesibuk Apa pun, Jangan Lewatkan Sarapan, Ini Alasannya