Jaga Kesehatan Organ Vital dengan Konsumsi Rutin Sayur dan Buah
Reporter
Tabloid Bintang
Editor
Yayuk Widiyarti
Minggu, 9 September 2018 09:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sayur dan buah baik untuk tubuh. Sayangnya, masih banyak orang yang malas makan sayur dan buah dengan berbagai alasan.
Banyak jenis sayur dan buah yang memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan organ tubuh seperti jantung, liver, dan ginjal. Berikut beberapa di antaranya.
Baca juga:
Yuk, Banyak Makan Sayur dan Buah
Data: Orang Indonesia Masih Kurang Suka Makan Sayur dan Buah
Kombinasi Buah dan Sayur yang Disukai Remaja
Porsi Makan Ideal versi Kekinian, 50 Persen Sayur dan Buah
#Jantung
Kesehatan jantung berkaitan dengan tekanan darah dan kolestrol. Jika punya masalah tekanan darah tinggi dan kolestrol, ada baiknya Anda mulai beralih mengonsumsi buah maupun sayur untuk mengontrol tekanan darah serta kolestrol.
Ahli gizi dari Universitas Vermontdi Amerika Serikat, Rachel Johnson, PhD, RD, mengatakan selain ikan salmon, buah, sayur, dan kacang-kacangan baik untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Kenari, buncis, cokelat pekat, dan alpukat sangat direkomendasikan. Rachel menyebut mengonsumsi 5 ons kenari setiap minggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga dua kali lipat.
“Kenari memiliki banyak lemak baik. Ketika mengganti lemak jenuh seperti mentega dengan lemak tak jenuh seperti kenari, almond, kacang mede, dan alpukat, maka Anda telah memangkas kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh,” jelasnya.
#Buncis, terong, okra, apel, dan pir dikenal sebagai sumber serat larut yang dapat menurunkan LDL. Sementara cokelat pekat kaya akan flavonoid yang dapat menurunkan tekanan darah, mencegah pembekuan darah, serta bertindak sebagai antioksidan yang mencegah LDL menempel di dinding arteri,” tambah Johnson.
#Liver
Liver alias hati membantu melancarkan metabolisme dalam tubuh. Jika liver tidak bekerja dengan baik maka akan menyebabkan sejumlah masalah, misalnya tidak dikeluarkannya zat-zat berbahaya dari dalam tubuh dan memicu terjadinya gagal hati.
Untuk menyehatkan kembali liver, tak perlu melakukan serangkaian detoksifikasi ketat seperti hanya meminum jus buah. Ahli gizi dan pendiri layanan detoks Pure Change yang berbasis di New York, Amerika Serikat, Dr. Charles Passler, DC, mengatakan makanan yang tepat dapat membantu kerja liver. Salah satunya, bawang putih.
“Mengonsumsi bawang putih membantu mengaktifkan enzim detoks di liver. Enzim itu membantu mengurai racun dan mengeluarkannya dari tubuh. Bawang putih juga mengandung 39 zat antibakteri dan senyawa alisin yang dapat membunuh organisme jahat di usus,” papar Passler.
Selain bawang putih, ia merekomendasikan bit dan brokoli.
“Bit mengaktifkan enzim yang ada di liver dan empedu sehingga membantu memecah serta menyerap lemak sehat dan nutrisi yang larut dalam lemak, seperti vitamin E. Sementara kecambah brokoli kaya antioksidan, meningkatkan kadar glutasi yang memperlancar detoksifikasi pada liver. Mengonsumsi kecambah brokoli lebih baik dari pada memakan brokoli saja,” terangnya.
#Ginjal
Spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit St. Joseph California, Amerika Serikat, Dr. Abhijit Adhye, MD, FACP, menerangkan bahwa ginjal punya peranan penting dalam tubuh manusia, di antaranya membersihkan darah, menjaga keseimbangan air dan mineral dalam tubuh.
Karenanya, kesehatan ginjal penting untuk dijaga. Ada banyak sayur dan buah yang dipercaya menopang kinerja ginjal serta menjaga kesehatannya. Salah satu nya paprika merah dan kubis.
"Paprika merah rendah potasium namun kaya antioksidan yang baik untuk ginjal sementara kubis mengandung fitokimia, yakni senyawa yang melawan radikal bebas penyebab peradangan. Paprika rendah potasium sehingga baik untuk ginjal,” katanya.
“Selain itu, bawang putih sangat penting dikonsumsi penderita penyakit ginjal karena memiliki sifat diuretik yang membantu menghilangkan garam dan air dari tubuh. Bawang putih juga dapat menurunkan konsentrasi timbal dan kadmium dalam ginjal, hati, jantung, dan limpa,” tambah Adhye.