Mengajarkan Anak Sportif, Hindari Bertanya Menang atau Kalah

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 3 September 2018 11:00 WIB

Ilustrasi anak sedih/murung. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika mengajarkan sportivitas kepada anak, tentu menjadi hal yang dilematis. Di satu sisi Anda ingin anak menghargai kompetisi dan berharap anak mengerahkan seluruh kemampuan agar meraih kemenangan.

Baca juga:
Alasan Orang Tua Wajib Menanamkan Kebiasaan pada Anak
Kapan dan Bagaimana Mengajarkan Anak Soal Seks, Cek di Sini
Kiat Melatih Anak Mengatur Keuangan

Sedangkan Anda tidak ingin anak terbawa emosi dan tidak bisa mengendalikan diri ketika menghadapi situasi yang tidak diharapkan, lawan yang terlalu tangguh, dan kekalahan sebagai ujungnya. “Bagaimana lombanya? Kamu menang atau kalah?” Dengan pertanyaan ini, secara tidak langsung Anda menanamkan, tujuan bertanding semata untuk meraih kemenangan. Padahal, yang intinya ditanamkan adalah menikmati pertandingan. Jadi, hindari pertanyaan itu dan ganti dengan, “Bagaimana pertandingan tadi? Seru atau tidak?”

Sikap orang tua ketika menerima hasil pertandingan juga memengaruhi pemahaman anak terhadap kemenangan dan kekalahan. Apakah Anda terbiasa bersikap emosional bahkan sampai mengumpat ketika pemain jagoan Anda melakukan kesalahan? Apakah Anda terlalu mengagung-agungkan tim jagoan dan mengejek tim lawan yang kalah? Ingat, sikap seperti ini akan membentuk pola pikir, orang yang kalah adalah pecundang. Anak takut menerima kekalahan karena takut mendengar ejekan dan menjadi pecundang.

Tentu saja anak memerlukan jiwa kompetitif untuk memacu kemampuannya. Eileen Kennedy-Moore, Ph.D., psikolog klinis sekaligus penulis artikel “Learning to Be a Good Sport, Helping Children Cope with Winning and Losing” di situs web Psychology Today menyarankan agar orang tua mendorong anak “bertanding” dengan diri sendiri dahulu. Maksudnya, dorong anak untuk memecahkan rekor sendiri. Jika anak mampu mencetak 10 angka di sebuah pertandingan, siapa tahu di pertandingan selanjutnya ia berhasil mencetak 12 angka. Kalaupun tidak, selalu ada kesempatan lain untuk melakukannya.

“Kadang anak memecahkan rekor, kadang tidak, namun dia bisa terus berusaha. Berkompetisi dengan diri sendiri adalah cara mudah untuk belajar bertoleransi terhadap kemenangan dan kekalahan,” kata Kennedy-Moore.

Advertising
Advertising

AURA

Artikel lain: Nutrisi Pengaruhi Kemampuan Bersosialisasi pada Anak

Berita terkait

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

3 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

3 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

5 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

5 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

5 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

10 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

10 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

17 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya