Generasi Milenial Rentan Stres, Atasi dengan Cara Mudah

Sabtu, 1 September 2018 20:45 WIB

Ilustrasi stres di kantor. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Asosiasi Psikiater Amerika Serikat (APA), generasi milenial adalah generasi paling banyak mengalami kecemasan dalam satu dekade terakhir, diikuti generasi baby boomer, dan generasi Z. APA juga menyebut 86 persen orang milenial mengalami krisis perempat abad dan tidak puas dengan kehidupan.

Poppy Jamie adalah pendiri Happy Not Perfect, aplikasi yang memandu penggunanya untuk keluar dari kecemasan dan menemukan kebahagiaan. Sebelum membuat aplikasi ini, Jamie termasuk bagian dari generasi milenial yang menderita stres dan kecemasan tingkat tinggi.

Baca juga:
Generasi Milenial Rela Habiskan Jutaan Rupiah untuk Kecantikan
Alasan Generasi Milenial Lebih Suka Transaksi Nontunai
Generasi Milenial Dicap Kutu Loncat dalam Karier, Ini Alasannya
4 Kiat buat Generasi Milenial untuk Menghindari Depresi

Dengan bantuan sang ibu yang seorang psikiater, ia berhasil keluar dari gangguan kesehatan mental, bahkan masuk ke dalam daftar 30 Pengusaha Sukses di Bawah 30 tahun versi Forbes 2017.

Untuk membantu generasi milenial yang senasib, Jamie, yang saat ini menjabat anggota termuda Dewan Penasihat Rumah Sakit Neuropsikiatri Resnick di Universitas California Los Angeles, AS, memberikan lima cara sederhana buat generasi milenial untuk mencegah stres dan rasa cemas berlebih.

Advertising
Advertising

#Pernapasan perut
Cara paling sederhana, lakukan pernapasan perut setidaknya 1 menit setiap hari. Teknik pernapasan perut ini menstimulasi saraf vagus, yang mengubah rasa tegang menjadi santai dan rileks. Kabar baiknya, pernapasan perut bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jamie bahkan mengatakan dia kerap mempraktikkannya di tengah rapat yang alot. Teknik ini membantunya berpikir jernih dan membuat keputusan tepat.

#Tuangkan ke dalam tulisan
Ketika stres dan cemas, bagian emosional dalam pikiran biasanya bekerja sangat aktif. Pikiran liar pasti melontarkan kata-kata kasar, bahkan terkadang kita tidak bisa mengendalikannya. Alih-alih menuangkan isi pikiran ke dalam bentuk ucapan kemudian menyesalinya, Jamie menyarankan agar menuangkan ke dalam bentuk tulisan.

“Mencatatkan apa yang ada di pikiran akan membuat korteks prafrontal (otak bagian depan) aktif dan menenangkan bagian amigdala (pusat emosi pada otak),” kata Jamie.

Tentu saja, catatan ini harus dibuat secara pribadi, bukan di media sosial.

AURA

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

1 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

2 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

2 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

5 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

6 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

6 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

10 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

12 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

13 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya