Bayi Menangis Tak Selalu Lapar dan Mengantuk, Ini Alasan Lainnya

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 6 Agustus 2018 07:30 WIB

Ilustrasi ibu menggendong bayi menangis. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tangisan bayi sering kali dikaitkan dengan dua hal, yaitu lapar dan kantuk. Namun dalam masa percepatan pertumbuhan atau yang dikenal dengan istilah growth sprut, bayi merasakan satu hal lain yang membuatnya menangis, yaitu rasa tidak nyaman di tubuh.

Artikel lain:
8 Tanda Bayi Sudah Tumbuh Menjadi Balita
Manfaat Jika Bayi Rajin Ngemil

Dokter anak spesialis endokrinologi, di Pusat Medis Los Angeles Kaiser Permanente, Los Angeles, Amerika Serikat, mengatakan masuk akal jika bayi sering menangis karena terjadi pertumbuhan yang pesat di tubuhnya. "Ketika tendon dan otot mereka diregangkan di dalam tubuh, mungkin saja hal itu menimbulkan rasa sakit,” kata May.

Mungkin Anda tidak menyadarinya, namun setelah melewati masa growth spurt, bayi berkembang lebih pesat secara fisik juga kemampuan. Selain berat dan tinggi badan yang berkembang pesat, perhatikan apakah bayi tiba-tiba punya kemampuan baru, seperti mengoceh, tertawa, merespons panggilan, bertepuk tangan, atau tengkurap.

Sebab, otak bayi secara fisik ikut bertumbuh bersama pertumbuhan seluruh tubuh saat mereka belajar mengenal dunia. Pada masa itu pula, bagian tengkorak bayi tumbuh dan menyatu, sehingga ubun-ubun atau bagian lunak di puncak kepala bayi tertutup sempurna setelah mereka berusia setahun.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Kiat Memancing Perkembangan Otak Bayi
Dokter Ungkap Sederet Manfaat Pijat Bayi

Clare Bush, asisten profesor pediatrik di Pusat Medis Univeritas Columbia, Amerika Serikat, mengatakan growth spurt pertama biasanya terjadi saat bayi berusia 7-10 hari. "Pada masa itu, bayi mulai belajar menyusu, ibu juga belajar menyusui, sehingga proses percepatan pertumbuhan terjadi lebih lancar," ucapnya.

Growth spurt selanjutnya biasanya berlangsung lebih dramatis karena disertai dengan tangisan yang seperti tiada henti. Selain mudah menangis atau rewel, dan memiliki kemampuan baru, ada dua ciri lain saat bayi mengalami growth spurt.

1. Bayi terus-menerus lapar
Bayi tiba-tiba menjadi rakus. Baru saja selesai makan, dia masih ingin melahap makanan lain yang dilihat. Minum susunya juga makin banyak dan dalam rentang waktu yang lebih singkat. Dalam masa growth spurt, proses metabolisme bayi akan berjalan lebih cepat. Kalori yang terbakar membuat pertumbuhan lebih cepat untuk membangun cadangan sel-sel lemak atau otot.

2. Pola tidur berubah
Jika biasanya anak tidur dengan durasi lebih lama dan sekarang menjadi singkat atau sebaliknya, bisa jadi dia sedang mengalami proses growth spurt. Satu hal yang pasti, tidur berperan penting dalam produksi hormon pertumbuhan.

AURA

Berita terkait

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

1 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

2 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

3 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

6 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

7 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

11 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

13 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

31 hari lalu

8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh

Baca Selengkapnya

Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

33 hari lalu

Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu

Baca Selengkapnya