Setahun Bom Manchester, Ariana Grande Masih Mengalami Kecemasan
Reporter
Astari Pinasthika Sarosa
Editor
Yunia Pratiwi
Jumat, 8 Juni 2018 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ariana Grande mengaku bahwa dirinya mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD) setelah serangan bom Manchester Mei tahun lalu. Namun dia tidak merasa nyaman berbicara tentang perjuangannya ini, untuk menghormati seluruh korban akibat serangan tersebut
Penyanyi Ariana Grande baru saja menyelesaikan konsernya di Manchester Arena, Manchester, Inggris, 22 Mei 2017, saat bom bunuh diri terjadi yang mengakibatkan 22 orang meninggal dunia dan 59 orang terluka. Sampai kini Grande masih belum bisa membicarakan kejadian tersebut tanpa menangis.
Artikel lainnya:
Curhat Ariana Grande, Tak Mudah Membantu Mac Miller Jauhi Alkohol
Ariana Grande Pamer Rambut Baru, Berani Meniru?
“Sangat sulit untuk membicarakan ini karena begitu banyak orang menderita kerugian yang sangat besar dan luar biasa. Tapi, ya, itu (PTSD) adalah suatu hal yang nyata,” ujar Ariana Grande, seperti dikutip dari The Daily Beast.
Penyanyi 24 tahun ini menyadari banyak keluarga dan penggemarnya yang juga mengalami trauma karena kejadian tersebut. “Saya merasa seperti saya seharusnya tidak berbicara tentang pengalaman saya sendiri, seperti saya bahkan tidak boleh mengatakan apa pun. Saya pikir saya tidak akan pernah tahu cara membicarakannya tanpa menangis,” lanjutnya.
Baca juga:
Terapi PTSD, Pasca Bom di Konser Ariana Grande
Memahami Stres Pasca Trauma
Pada saat menyelesaikan tur di tahun 2017, Ariana Grande mengalami banyak kecemasan dari trauma. Namun, dia memilih untuk langsung masuk ke studio dan merekam album barunya. Walaupun dia sudah memiliki kecemasan sebelum kejadian tersebut, saat turnya selesai Grande mengalami kecemasan yang sangat parah.
Banyak orang yang kaget saat dia kembali ke tempat serangan sesaat setelah pengeboman untuk berpartisipasi dalam konser penggalangan dana untuk para korban, One Love Manchester. Dia mengatakan kalau waktu adalah hal terbesar yang akan membantu dia untuk melewati trauma ini.