4 Kesalahan Keuangan yang Tak Diinginkan Pengantin Baru
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Senin, 21 Mei 2018 14:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika memutuskan untuk menikah, Anda akan menggabungkan dua kehidupan yang sebelumnya terpisah menjadi sebuah hubungan yang berjalan pada tujuan bersama. Hal ini bisa menjadi transisi yang sulit, terutama soal keuangan.
Dikutip dari The Balance, kebanyakan orang tidak melihat kecocokan soal prinsip keuangan ketika mereka mulai berkencan. Ketika saatnya menggabungkan prinsip tersebut tiba, yakni menikah, Anda dan pasangan bisa jadi akan kaget.
Berikut adalah empat kesalahan finansial yang tidak Anda inginkan sebagai pengantin baru.
Artikel lain:
Tip Menanamkan Konsep Keuangan kepada Anak
Pembelajaran Manajemen Keuangan pada Anak
Kiat Melatih Anak Mengatur Keuangan
1. Tidak punya anggaran atau rencana
Penting untuk memiliki anggaran dan rencana jangka panjang. Dalam rencana jangka panjang, Anda harus memasukkan tujuan finansial untuk pensiun, kepemilikan rumah, dan memulai sebuah keluarga. Penting untuk duduk dan membicarakan hal ini sebelum menikah.
Diskusi kecil tentang apa tujuan dan garis waktu yang fleksibel dapat membuat perencanaan jauh lebih mudah untuk mencapai pemikiran dan tujuan finansial yang sama. Pastikan untuk menyesuaikan keadaan kembali setelah Anda mulai memiliki anak.
2. Berbohong
Anda seharusnya tidak membuat kebiasaan untuk berbohong kepada pasangan tentang apa pun ketika bicara soal finansial. Beberapa wanita sering bercanda dengan menyembunyikan tas belanja dari suaminya sebelum pulang, tetapi hal itu dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius dalam suatu hubungan.
Pastikan Anda berdua saling jujur dalam hal keuangan dan benar-benar terbuka tentang situasi keuangan saat ini. Jika ada sesuatu yang mengganjal ketika berbicara soal uang, Anda harus menganggap ini sebagai tanda peringatan dan carilah konseling sebelum menikah.
3. Menggabungkan finansial sebelum menikah
Ada banyak alasan mengapa Anda harus menunggu untuk menggabungkan keuangan sampai menikah. Undang-undang ditetapkan untuk melindungi pasangan yang sudah menikah. Anda mungkin mengalami masalah jika membeli rumah bersama atau mengambil utang satu sama lain.
Gunakan anggaran masing-masing dalam setiap keperluan atau Anda dan pasangan dapat secara bergantian mengeluarkan uang. Ini jauh lebih adil. Sangat penting untuk memiliki rencana. Jika berencana melunasi utang pasangan, maka Anda harus menunggu sampai menikah untuk melakukan ini.
4. Memisahkan keuangan setelah menikah
Ada beberapa alasan yang sah untuk menjaga keuangan terpisah setelah menikah. Jika ada masalah seperti kebiasaan istri belanja berlebihan, Anda mungkin perlu berusaha membangun kepercayaan satu sama lain melalui anggaran rumah tangga. Jika tidak, Anda harus menganggarkan semua uang bersama dan bekerja menuju tujuan bersama. Ini berarti tidak ada tabungan tersembunyi atau kartu kredit.
Anda harus duduk bersama secara teratur dan memastikan mencapai tujuan. Jika pasangan tidak menggabungkan finansial setelah menikah, dia mungkin menyembunyikan masalah yang lebih besar.