Ternyata, Hanya Nyamuk Betina yang Senang Mengisap Darah

Selasa, 15 Mei 2018 09:47 WIB

Ilustrasi - Nyamuk Aedes Aegypti. Kendalikan DBD, UGM lepas nyamuk Aedes Aegypti yang disuntik bakteri. SHUTTERSTOCK KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Kita pasti akan berusaha mengusir nyamuk jika kedapatan ada di sekitar. Alasannya, tentu karena hewan kecil bersayap ini hobi mengisap darah.

Selain itu, ada jenis nyamuk yang berpotensi menularkan penyakit ke tubuh manusia. Contohnya Aedes aegypti yang dapat menyebabkan demam berdarah.

Sebenarnya, nyamuk mengisap darah bukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dirinya karena darah bukan makanan nyamuk. Makanan mereka ternyata seperti halnya kupu-kupu, yakni madu dan nektar dari bunga. Lalu buat apa nyamuk mengisap darah?

Ternyata, hanya nyamuk betina yang mengisap darah karena sangat penting untuk proses reproduksi. Nyamuk betina membutuhkan banyak protein amino untuk dapat bertelur, dan protein ini sangat banyak terdapat pada darah.

Baca juga:
Nyamuk Senang Memangsa Penggemar Minuman Bersoda, Ini Sebabnya
6 Tips Mengatasi Nyamuk Secara Alami
Usir Nyamuk dengan Daun Sereh atau Kemangi, Simak Caranya

Advertising
Advertising

Sekali isap, nyamuk bisa memperoleh sekitar 3 miligram darah. Hewan yang punya masa hidup rata-rata hanya satu minggu saja ini memang terkenal sangat produktif berkembang biak.

Karena darah dibutuhkan untuk memproduksi telur, hanya nyamuk betina yang punya kebiasaan mengisap darah. Sedangkan nyamuk jantan tidak mengisap darah dan cukup mengisap nektar dan sari tumbuhan, seperti dari buah-buahan.

Dibanding mengisap darah manusia, sebenarnya nyamuk lebih suka mengisap darah hewan, seperti kerbau atau tikus, karena darah hewan-hewan tersebut konon mengandung lebih banyak asam amino dibandingkan dengan darah manusia.

Namun rupanya manusia lebih mudah diisap darahnya karena kondisi kulit yang tidak terlalu berambut, lapisan kulit yang lebih tipis, dan lebih banyak pori-pori dibanding hewan, sehingga tak heran nyamuk memilih mengisap darah manusia.

TEEN

Berita terkait

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

1 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

7 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

7 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

9 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

22 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

30 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

31 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

37 hari lalu

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

41 hari lalu

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

iDI mengingatkan, sampai sekitar Juni rentan kenaikan kasus DBD dipengaruhi cuaca

Baca Selengkapnya

Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

27 Februari 2024

Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

Dokter THT mengatakan ingus bercampur darah bisa jadi tanda awal kanker nasofaring. Periksakan diri ke dokter untuk diagnosis.

Baca Selengkapnya