Viral Bocah Mandi Oli Bekas, Efeknya pada Kesehatan Mengerikan

Rabu, 2 Mei 2018 20:34 WIB

Seorang anak laki-laki dihukum karena telah mencuri onderdil mobil di Sleman, Yogyakarta. (Facebook)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah laki-laki, yang diketahui yatim piatu, dihukum mandi oli bekas oleh pemilik bengkel lantaran diduga mencuri onderdil bekas saat sedang memperbaiki sepedanya yang rusak. Gambar bocah mandi oli bekas itu pun viral di media sosial dan mendapat banyak perhatian.

Dalam video tersebut terlihat bocah malang itu menyiram sendiri oli bekas dari sebuah jerigen ke seluruh tubuhnya. Dalam video yang berdurasi lebih-kurang satu menit tersebut, bocah berusia 13 tahun yang tinggal di Sleman, Yogyakarta, itu terlihat merasa perih di bagian mata akibat oli yang tidak sengaja masuk.

Memberikan hukuman sebagai suatu efek jera agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya perlu memperhatikan dampak hukuman yang diberikan kepada pelaku, apakah membahayakan atau tidak. Seperti diketahui, oli digunakan sebagai pelumas mesin kendaraan. Terdapat zat aditif berbahaya terkandung di dalam oli.

Dikutip dari situs Poison Control, oli kendaraan merupakan golongan senyawa besar bernama hidrokarbon. Dalam bentuk yang paling sederhana, hidrokarbon merupakan kombinasi atom karbon dan hidrogen.

Ada banyak jenis hidrokarbon, tapi semuanya cenderung akan terasa berminyak saat disentuh dalam keadaan cair. Ketika zat berminyak tersebut tertelan, dikhawatirkan akan masuk ke saluran pernapasan atau dihirup sebelum memuntahkannya. Hal ini disebut aspirasi, yang dapat menyebabkan infeksi.

Advertising
Advertising

Artikel lain: Senang Makanan Ekstrapedas, Waspadai 4 Masalah Kesehatan Ini

Saluran napas berada dekat dengan saluran makanan. Hal tersebut yang menyebabkan terjadinya aspirasi. Zat yang dapat mengalir merupakan karakteristik yang disebut dengan viskositas. Hidrokarbon dengan viskositas rendah (lebih tipis) akan lebih memungkinkan terjadinya aspirasi daripada viskositas tinggi (lebih tebal).

Ketika oli motor tertelan dan turun ke saluran makanan hingga masuk ke lambung, satu-satunya gejala yang mungkin terjadi adalah efek laksatif (mencret atau diare). Jika oli motor tersedot atau dicurigai teraspirasi, seseorang harus dibawa ke instalasi gawat darurat untuk melihat apakah telah terjadi peradangan terhadap paru-paru.

Oli bekas telah banyak terkontaminasi bahan kimia baru yang lebih beracun dari oli baru. Hal tersebut disebabkan, ketika mobil sedang berjalan, oli terkena panas tinggi, yang menciptakan bahan kimia baru yang lebih beracun.

Selain itu, saat beredar melalui mesin mobil, oli mengumpulkan kontaminan logam. Berikut ini beberapa akibat yang dapat ditimbulkan oli bekas bagi kesehatan.

Baca juga: Payudara Sensitif Saat Hamil, Redakan dengan 7 Cara Berikut

#Menghilangkan minyak pada kulit
Seperti semua hidrokarbon, oli dapat menyebabkan kulit kering akibat oli yang melarutkan minyak dan lemak di kulit sehingga kulit akan terasa kering hingga iritasi setelah bersentuhan langsung dengan oli.

#Efek jangka pendek
Zat kimia adalah neurotoksin yang dapat memberikan efek pada otak, seperti pusing, euforia, mual, pandangan kabur, dan sakit kepala.

#Efek jangka panjang
Oli dapat menyebabkan bahaya kesehatan jangka panjang juga seperti bensin, yang telah dikaitkan dengan leukimia dan kanker. Penyakit tersebut masuk ke sel dan merusak material DNA. Racun yang terkandung dalam oli dapat diserap langsung melalui kulit atau paru-paru.

Satu-satunya cara untuk menghindarinya adalah menjauhkan diri atau memakai alat pelindung, seperti respirator, sepatu, sarung tangan, dan setelan yang dirancang khusus.

“Dampaknya akan lebih buruk bagi anak-anak,” kata Tracey Woodruff, profesor dan direktur program reproduktif kesehatan dan lingkungan di Universitas California, San Francisco, Amerika Serikat.

CANDRIKA RADITA PUTRI

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya