Cegah Anak Membaca di Tempat Redup, Efeknya Sampai Dewasa
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Kamis, 12 April 2018 17:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Membaca buku adalah kebiasaan baik yang membuat otak manusia bekerja dengan lebih baik. Dibanding menonton, misalnya, membaca lebih meningkatkan aktivitas otak dalam berimajinasi.
Itulah sebabnya membaca merupakan salah satu aktivitas yang wajib diperkenalkan orang tua kepada anak sejak kecil. Beberapa anak sering membaca buku di tempat yang kurang cahaya sebelum tidur.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal mengungkapkan membaca di ruangan yang tidak terlalu terang menyebabkan ketegangan pada otot mata. Kurangnya pencahayaan membuat mata bekerja lebih keras agar bisa fokus.
Riset itu menyebutkan retina mata akan memproduksi zat kimia yang lebih sensitif terhadap cahaya. Selain itu, otot selaput pelangi menjadi rileks. Hal ini memungkinkan mata mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin sehingga sel-sel saraf retina bisa beradaptasi dengan cahaya rendah.
Baca juga:
Waktu Membaca dan Pemilihan Buku yang Tepat untuk Bayi
Masih Banyak Anak Senang Membaca Buku, Butuh Peran Orang Tua
7 Manfaat Membaca Buku untuk Bayi
Perlu diketahui bahwa membaca di tempat dengan cahaya redup akan membuat Anda sulit fokus. Dampaknya, mata harus bekerja keras agar obyek yang dilihat menjadi lebih jelas.
Apabila mata bekerja keras dalam waktu cukup lama, ototnya akan cepat lelah. Sejumlah efek yang kurang baik akan Anda rasakan, seperti mata terasa perih dan gatal, sakit kepala, serta nyeri leher.
Terkadang, seseorang yang membaca di tempat redup harus sering berkedip agar obyek yang dilihat lebih fokus. Dampak jangka panjangnya adalah rabun jauh dan butuh kacamata untuk bisa melihat dengan jelas.
Kondisi di atas perlu diantisipasi, terutama pada anak. Pasalnya, aktivitas membaca sejak kecil bisa menjadi kebiasaan hingga dewasa. Orang tua harus memastikan ruang tempat anak membaca cukup terang serta jangan biarkan mereka membaca sambil berbaring.