Dylan Sada Alami Kekerasan, Ini Alasan Korban Tak Berani Melapor

Rabu, 7 Maret 2018 19:53 WIB

Dylan Sada, model yang dikenal nyentrik dan banyak berkarir di luar negeri ini baru saja mendapatkan tindakan kekerasan dari pasangannya. Dylan Sada pun berharap tak ada wanita lain lagi yang mengalami kejadian serupa dengan dirinya. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Model Dylan Sada, dengan nama lengkap Aldila Wulandari Kusumashanty Pranadjaja, menunjukkan foto wajahnya yang penuh luka di Instagram. Dia menulis kalau wajah luka-luka tersebut adalah hasil kekerasan dari pasangannya.

Model Indonesia yang menetap di New York, Amerika Serikat, ini mengatakan kalau dia tidak hanya menerima kekerasan fisik tetapi juga verbal yang sangat menakutkan dari pasangan.

“Aku didorong, diikat dan disikut di wajah dengan keras sehingga lidahku luka. Aku ditarik rambutnya begitu keras lalu dibanting ke lantai,” tulis Dylan Sada di Instagram.

Dia juga memberi pesan kepada orang yang pernah dilukai pasangannya untuk langsung pergi dan jangan berharap pasangannya akan berubah. Psikolog Kasandra Putranto menjelaskan alasan banyak perempuan merasa takut untuk langsung melaporkan kekerasan yang dilakukan oleh pasangan.

Artikel terkait:
Kasus Dylan Sada, Kenali Tanda Pasangan Lakukan Kekerasan Fisik
Dylan Sada Jadi Korban Kekerasan, Ini Langkah yang Perlu Diambil

Advertising
Advertising

“Karena Perempuan berada pada posisi yang tidak berdaya. Sementara ada posisi yang lebih kuat dan abusive,” tutur Kasandra kepada Tempo, Rabu, 7 Maret 2018.

Ada tiga hal yang membuat perempuan merasa tidak berani bertindak lebih lanjut atau mengadukan kekerasan yang dilakukan pasangan ke pihak berwenang. Tiga hal tersebut adalah perasaan tidak berdaya, tidak mampu secara finansial, dan juga ketergantungan.

Persoalannya, pelaku kekerasan umumnya semakin agresif ketika diancam akan ditinggalkan korban dan hal tersebut juga menjadi faktor yang menakutkan untuk korban.

“Umumnya korban memiliki profil psikologis yang khas sebagai akibat dari pola tumbuh kembang dan pengalaman masa lalu. Harus ada intervensi perubahan perilaku dan manajemen trauma bila tidak berani mengadu,” lanjut Kasandra.

Perempuan perlu pendampingan yang tepat oleh orang yang tepat, agar tidak terjadi trauma sekunder.

Berita terkait

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

10 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

7 Februari 2024

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

6 Februari 2024

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.

Baca Selengkapnya

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

26 Maret 2023

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.

Baca Selengkapnya

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

24 Maret 2023

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

7 Maret 2023

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

7 Maret 2023

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

20 Februari 2023

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

10 Februari 2023

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine

Baca Selengkapnya