Sebab Anak Mengantuk Setelah Sarapan

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 5 Maret 2018 07:10 WIB

Ilustrasi anak tidak konsentrasi saat belajar. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sarapan merupakan bagian penting untuk anak setiap hari. Selain membantu proses tumbuh kembang anak, nutrisi dari sarapan dapat mencukupi kebutuhan energi untuk beraktivitas anak hingga tengah hari.

Namun, kadang anak malah mengantuk setelah sarapan. Mengantuk sebenarnya hal alamiah yang terjadi pada tubuh untuk memberitahukan bahwa tubuh perlu beristirahat. Akan tetapi berbeda halnya jika mengantuk datang setelah sarapan.

Menurut dr. Marya Hartono, SpGK., dari Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta, mengantuk setelah sarapan umum dirasakan banyak orang termasuk anak-anak. Banyak penyebabnya, salah satunya karena kurangnya oksigen ke otak.

“Makanan yang masuk ke saluran pencernaan akan menyebabkan aliran darah bergerak lebih aktif ke sekitar saluran pencernaan sedangkan di tempat lainnya termasuk otak, aktivitas aliran darah akan lebih menurun. Pada saat yang sama, otak melepaskan hormon serotonin dan melatonin yang dapat menyebabkan kantuk. Oleh karenanya, rasa kantuk setelah makan bisa saja terjadi,” ujar Marya.

Baca juga: Sarapan Melatih Anak Disiplin

Advertising
Advertising

Ilustrasi anak tidur. shutterstock.com

Baca juga: Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Tapi, jika anak terus mengantuk setelah makan bisa jadi ada yang salah dari menu sarapannya. Marya Hartono mengatakan prinsip sarapan harus menganut gizi seimbang yaitu meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan lazimnya keluarga memilih makanan cepat saji, seperti nasi goreng, nasi telur dadara atau telur ceplok, nasi uduk atau mi instan. Makanan ini hanya tinggi karbohidrat dan lemak jenuh.

Padahal makanan yang mengandung karbohidrat tinggi memicu otak untuk memproduksi hormon serotonin sehingga akan menimbulkan rasa kantuk setelah sarapan. “Oleh karena itu karbohidrat yang dipilih seharusnya karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, roti gandum yang memiliki indeks glikemik rendah sehingga tubuh tidak memproduksi insulin berlebihan. Insulin yang berlebihan dalam tubuh akan meningkatkan kadar melatonin dan serotonin di dalam otak,” ujarnya Marya.

Baca juga: Perhatikan Komposisi dan Waktu Sarapan Anak

Ilustrasi roti gandum panggang. Popsugar.com

Oleh karenanya, Marya menyarankan agar mengurangi konsumsi lemak terutama lemak jenuh yang terdapat pada minyak goreng atau margarin. “Unsur yang kadang terlupa di dalam menu sarapan si kecil adalah serat. Makanan kaya serat seperti buah pir atau kentang akan memberi rasa kenyang lebih lama dan tentunya tanpa rasa kantuk. Selain itu, makanan kaya serat juga baik untuk pencernaan si kecil,” ujarnya.

AURA

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

23 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya