Waspadai Kebutaan pada Bayi dan Penyebabnya. Ini Kata Dokter

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 27 Februari 2018 17:03 WIB

Ilustrasi bayi prematur dalam inkubator. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua perlu bertindak cermat mengamati kondisi mata anak saat baru dilahirkan, terutama yang mengalami masalah saat persalinan. Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), Ketua Layanan Children Eye & Squint Clinic JEC @ Kedoya mengatakan pengamatan tersebut diarahkan kepada kondisi retina mata anak.

"Retina adalah organ yang sangat vital dari seluruh jaringan di dalam rongga mata yang berfungsi untuk menangkap rangsangan cahaya dan mengirimkan rangsangan ke otak sehingga dapat melihat suatu obyek," ujar Retno.

Menurutnya, retina memerlukan aliran darah dan pada kondisi normal aliran itu dimulai pada usia kehamilan 16 minggu dan terbentuk secara sempurna pada umur kehamilan sampai dengan 42 minggu.

Pertumbuhan pembuluh darah bayi yang lahir prematur belum sempurna dan akibat terpajan oksigen tinggi, pertumbuhan pembuluh darah akan terhenti dan dapat terjadi kelainan jaringan berupa timbulnya pembuluh darah retina baru yang tidak normal (neovaskularisasi).

Neovaskular ini dapat menimbulkan komplikasi berupa perdarahan ke dalam rongga mata (vitreus) atau tarikan pada retina hingga terlepas (retinal detachment).

Advertising
Advertising

"Kondisi ini disebut sebagai Retinopathy of Prematury (ROP) yang berpotensi menyebabkan kebutaan permanen pada bayi," jelas Retno.

Artikel lain:
Selain Kurang Tidur, 8 Kebiasaan Ini Sebabkan Mata Panda
12 Penyebab Mata Bengkak, Bukan Cuma Kurang Tidur dan Menangis
Tips Mengatasi Mata Bengkak dengan 4 Bahan dari Dapur

Pada umumnya, ROP menyerang bayi prematu yang lahir dari usia kehamilan kurang dari 32 minggu dan berat badan lahir rendah atau kurang dari 1.500 gram. Bisa juga lahir pada usia kehamilan ibu lebih dari 32 minggu atau berat badan 1.500-2.000 gram atau dengan kondisi klinis yang dianggap berisiko tinggi (kelainan jantung, paru, kelainan darah, dan lainnya).

Bayi yang lahir dengan faktor risiko seperti terapi oksigen, hiposekmia (rendahnya kadar oksigen dalam darah) dan penyakit penyerta lain seperti sepsis dan pendarahan otak.

"Bayi prematur dengan ROP berpeluang mengalami kelainan mata seperti minus tinggi, juling (strabismus), mata malas, katarak, glaukoma dan retinal detachment," papar Retno.

Berita terkait

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

3 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

3 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

4 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

4 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

5 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

5 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

6 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

6 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

6 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya