Manfaat Selenium, dari Jantung Sehat sampai Cegah Kanker dan HIV

Reporter

Terjemahan

Selasa, 20 Februari 2018 17:13 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Selenium adalah salah satu zat gizi penting buat manusia dan tubuh tak bisa memproduksinya sendiri. Selenium juga salah satu mineral penting yang mengandung zat-zat antioksidan sehingga memiliki andil dalam menghambat radikal bebas dalam merusak sel-sel dan DNA.

Berdasarkan berbagai penelitian yang sudah dilakukan, selenium juga bisa membantu mencegah berbagai penyakit yang dikhawatirkan manusia. Berikut penjelasan Live Science mengenai manfaat selenium bagi kesehatan.

#Kanker
Penelitian pada kadar selenium dan populasi yang besar menemukan kaitan antara orang yang kadar seleniumnya cukup dengan risiko terserang kanker yang lebih rendah, terutama kanker saluran kecing, prostat, paru-paru, dan beberapa jenis kanker yang berhubungan dengan pencernaan. Lebih dari 100 percobaan terhadap binatang menunjukkan suplemen selenium mampu mengurangi tumbuhnya tumor baru, seperti yang dimuat di British Journal of Nutrition pada Januari 2004.

Artikel lain:
Kendall Jenner Menderita Hipokondria, Takut akan Kesehatan Tubuh
Memahami Sindrom Kardiorenal, Bukan Penyakit Jantung Biasa
Bahaya Terlalu Sering Minum Cuka Apel, Tulang Keropos sampai Maag

#Penyakit jantung
Sebuah penelitian mendapati peran selenium dalam kesehatan jantung. Selenium mengurangi peradangan dan mencegah penggumpalan darah. Penggumpalan darah adalah salah satu penyebab stroke, serangan jantung, gagal ginjal, emboli paru, dan banyak lagi. Kekurangan selenium bisa menyebabkan mengerasnya pembuluh darah.

Advertising
Advertising

#Rematik
Para penderita rematik biasanya kekurangan selenium namun masih belum jelas apakah kekurangan selenium itu sebagai akibat dari rematik atau penyebab.

#Kehilangan daya ingat
Kadar selenium dalam tubuh berkurang seiring dengan pertambahan usia sehingga mengakibatkan menurunnya fungsi otak, terutama karena zat-zat antioksidan yang bisa melindungi sel-sel otak dari kerusakan. Hanya saja, penelitian mengenai hal ini tidak cukup banyak.

#Masalah tiroid
Sudah ada bukti bahwa kekurangan selenium dan yodium berhubungan dengan fungsi tiroid, terutama pada wanita. Konsentrasi selenium paling banyak di tiroid dibanding di organ-organ lain. Selenium juga berperan dalam produksi dan metabolisme hormon tiroid.

#Diabetes
Riset terhadap kaitan suplemen selenium dan risiko diabetes masih terbatas. Yang sudah ada adalah penelitian yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi selenium yang lebih tinggi di kuku-kuku kaki dan risiko diabetes yang lebih rendah.

#HIV
Kadar selenium akan menurun bila infeksi HIV semakin berkembang. Sebuah penelitian menunjukkan asupan 200 mikrogram selenium sehari mampu menekan jumlah virus HIV dalam darah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, seperti yang dimuat di Archives of Internal Medicine pada 2007.

#Kondisi kesehatan lain
Kandungan selenium pada penderita asma lebih rendah dibanding yang tidak asma. Kekurangan selenium juga bisa menyebabkan menurunnya kualitas sperma. Selain itu, mineral ini juga membantu pembentukan sel-sel darah putih yang membantu melawan infeksi.

Berita terkait

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

9 jam lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

7 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

16 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

23 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

24 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

24 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

25 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya