Plus Minus MSG Menurut Ahli dari IPB

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 18 Februari 2018 12:15 WIB

Tips kesehatan: Selama ini MSG atau vetsin dianggap momok berbahaya setiap kali makan. Padahal beberapa badan dunia menganggapnya aman.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang menghindari penggunaan Monosodium glutamat atau MSG pada makanan karena dianggap mengganggu pertumbuhan sel tubuh dan mempengaruhi tingkat kognitif seseorang. Berangkat dari anggapan itu, Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (Seafast Center) Institut Pertanian Bogor (IPB), Nuri Andarwulan mengatakan monosodium glutamat (MSG) atau garam natrium asam glutamat sejatinya aman dikonsumsi.

Baca juga:
Tak Selamanya MSG Buruk buat Kesehatan

Menurut Nuri, pernyataannya didasarkan pada sumber pustaka yang tidak menunjukkan adanya keterkaitan antara tingkat kognitif seseorang engan tingginya konsumsi makanan yang mengandung vetsin atau MSG. "Studi keamanan MSG sudah lengkap. Semua negara telah mengikuti Codex dan studi apapun dengan hewan serta bukti ilmiah berdasarkan pustaka tidak ada yang menyataan batas konsumsi MSG," katanya.

Meski begitu, menurut Nuri, bukan berarti tidak ada dampak negatif dari MSG. Dia menjelaskan, efek negatif dari MSG adalah dari sisi cita rasa yang tidak lagi orisinal. Akibatnya, orang yang menyantap suatu hidangan tidak lagi mengenal rasa asli makanannya karena yang terasa adalah cita rasa gurih atau umami.

Selain itu, ada beberapa orang yang menunjukkan sesitivitas setelah memakan makanan yang banyak mengandung MSG. Vetsin dalam konsentrasi tinggi membuat makanan terasa sangat gurih dan MSG yang berbentuk kristal ini akan bereaksi dengan munculnya rasa gatal di tenggorokan.

Advertising
Advertising

Nuri menambahkan, MSG tidak sepenuhnya sintetik, karena glutamat yang ada pada MSG berasal dari bahan alami yakni tebu. Glutamat berasal dari mikroba yang dihasilkan dari fermentasi molase atau hasil samping pengolahan tebu menjadi gula pasir. Kemudian glutamat dibuat menjadi kristal dengan penambahan Natrium sodium sehingga jadilah MSG.

Dengan rasa umami yang dihasilkan vetsin, muncul semacam adiksi atau ketagihan sehingga orang yang mengkonsumsinya cenderung ingin terus makan. “Kalau sudah begitu, itu yang jadi masalah,” katanya.

Senada dengan Nuri Andarwulan, pemerhati kuliner Indonesia Kevindra Soemantri mengatakan terlalu banyak paparan vetsin pada seseorang akan menutupi rasa asli dari makanan tersebut. “Lidah kita didesain seperti spons yang menyerap segala rasa, maka setiap orang punya selera berbeda. Kalau dari kecil diekspos dengan rasa yang tidak riil, maka mereka tidak akan mengenal rasa aslinya,” tuturnya.

Kevindra menjelaskan masih banyak bahan alami yang mengandung glutamat yang bisa dicampur di setiap masakah. Glutamat itu bisa dihasilkan misalnya dari tomat atau kaldu daging. Sebab itu, penggunaan bahan alami lebih dianjurkan untuk mengenal rasa asli masakan.

BISNIS

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

5 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

9 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

18 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

19 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

20 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

21 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

24 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

26 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Resep Cheesy Rose Spageti ala Dikta

27 hari lalu

Resep Cheesy Rose Spageti ala Dikta

Penyanyi Dikta bagikan resep cheesy rose spageti. Caranya mudah, cocok untuk Anda yang jarang ke dapur.

Baca Selengkapnya

Menu Lebaran Tak Lengkap Tanpa Opor Ayam, Begini Resep dan Cara Membuatnya

28 hari lalu

Menu Lebaran Tak Lengkap Tanpa Opor Ayam, Begini Resep dan Cara Membuatnya

Salah satu menu lebaran yang selalu hadir adalah opor ayam. Jangan pernah bosan, begini cara membuatnya.

Baca Selengkapnya